Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saya Bangga Menulis Artikel Picisan

12 Januari 2016   08:29 Diperbarui: 15 Juli 2016   11:12 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi saya bilang, istilah "artikel picisan" itu hanya berlaku untuk saya sendiri. Jadi tipologi artikel di atas sebenarnya saya buat untuk keperluan sendiri juga. Maksudnya sebagai kerangka evaluasi diri, begitu (sok keren).

Terhitung sejak 19 Mei 2014 di Kompasiana, saya sudah menerbitkan 346 artikel. Sebanyak 57 artikel diapresiasi HL, 212 artikel diapresiasi Pilihan, dan sisanya 77 artikel tanpa apresiasi sama sekali. 

Nah, di antara 77 artikel tanpa apresiasi Admin itu  ada yang tergolong "picisan", dan ada pula yang tegolong "pra-artikel". Tapi saya tak tahu berapa jumlah masing-masing, karena malas menghitung jumlah hitnya. (Emangnya ga ada kerjaan lain, apa?).

Yang jelas, saya bangga dengan sejumlah artikel picisan yang telah saya tulis dan terbitkan. (Sebaliknya, saya menyesal telah menerbitkan sejumlah pra-artikel). Tanya, kenapa saya bangga?

Saya bangga karena artikel-artikel picisan itu, sepanjang ingatan, saya tulis secara spontan memperturutkan ide dan semangat yang tiba-tiba muncul begitu saja. Lalu, tanpa dibaca-ulang untuk editing, langsung saja saya terbitkan.

Artikel-artikel picisan saya itu murni sebagai buah kemerdekaan berpikir dan berkarya. Dan sungguh, saya berterimakasih, ada Kompasiana yang sudi menampung tumpahan karya-karya picisan semacam itu. Saya juga berterimakasih, ada banyak Kompasianer yang sudi meluangkan waktu membaca artikel-artikel picisan itu.  

Sekaligus, saya mohon maaf juga, jika setelah membaca artikel-artikel picisan itu, rekan Kompasianer menyesal, karena tak beroleh manfaat apapun.  Yang ada malah rugi, buang-buang waktu, kuota internet, dan energi.  

Yang bisa saya katakan, artikel-artikel picisan itu adalah suguhan saya yang "paling jujur", dalam arti "apa adanya". Dan saya masih akan terus menulis artikel picisan. Mohon maaf sekali lagi jika nanti waktu, kuota internet, dan energi rekan-rekan Kompasianer terbuang percuma lagi.  Lantaran membaca artikel picisan Felix Tani.(*)

 

*)Illustrasi mata uang 10 sen = sepicis, diambil dari uang-kuno.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun