Empat nilai dasar itu kini memang semakin memudar dalam masyarakat Indonesia, karena tergerus oleh arus deras globalisasi yang menyuntikkan nilai-nilai individualisme liberalistik.
Dibawa ke dalam lingkungan keluarga, maka revolusi mental semestinya berorientasi pada sosialisasi dan internalisasi empat nilai dasar itu dalam keluarga. Karena itu ada baiknya BKKBN mengadopsi empat nilai itu sebagai “nilai dasar keluarga nasional”.
Intinya di sini, keluarga yang ketat menganut dan mengamalkan nilai-nilai nilai gotong-royong, obyektivitas, profesionalitas, dan solidaritas dalam kehidupan ekonomi, politik, dan budaya akan mendukung pembentukan bangsa Indonesia yang berkarakter Trisakti.
Iklim Revolusi Mental
Namun, terkait pertanyaan ketiga, adalah sebuah sesat pikir bila mempercayakan revolusi mental untuk membangun bangsa berkarakter Trisakti melulu pada keluarga. Soalnya, proses reproduksi sosial, atau sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai pada individu-individu anggota keluarga, tidaklah steril dari pengaruh luar-keluarga atau masyarakat.
Pada kenyataannya masyarakat kita sedang menderita “krisis moral/mentalitas”. Ini ditandai dengan memudarnya nilai-nilai gotong-royong, obyektivitas, profesionalitas, dan solidaritas di segala bidang dan pada semua lapisan sosial.
Lihatlah fakta korupsi, kolusi, dan nepotisme dipertontonkan oleh para pejabat pemerintahan (eksekutif/ legislatif/ judikatif ) yang seharusnya mengayomi kepentingan publik. Lalu, kekerasan fisik/verbal dipertontonkan oleh aparat keamanan yang seharusnya melindungi warga,
Juga fakta kebohongan publik dipertontonkan oleh tokoh-tokoh pemerintahan, agama, dan kemasyarakatan. Keserakahan/hedonisme dipertontonkan oleh para pengusaha, pejabat, selebritis, dan sosialita.
Semua fakta itu dipertontonkan secara telanjang ke hadapan semua anggota keluarga di dalam rumah sendiri, melalui media massa cetak , televisi, dan media sosial berbasis internet.
Dengan keseluruhan fakta itu, jelas iklim revolusi belum tercipta dalam masyarakat Indonesia. Akibatnya, revolusi mental dalam keluarga akan menjadi sangat sulit.