Apa gunanya memiliki murid yang pintar secara Intelektualitas namun tidak cerdas secara emosionalitas dan sosial. Apa gunanya memiliki orang pintar jika tak mampu mencerdaskan masyarakat luas. Maka secara tegas penulis katakan bahwa penggunaan sistem ranking hanya akan mempertegas persaingan antar individu sehingga secara tidak langsung mendidik mereka pula untuk bersaing secara sosial hingga mereka tua kelak.
Kelima, sepakati basis tujuan pendidikam jangka panjang. Tidak hanya menggunakan program dari menteri maupun presiden, namun harus melalui diskusi panjang yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik dosen, guru, pedagang, buruh, ekonom, dll. Sehingga tujuan pendidikan jangka panjang tersebut tidak diobrak-abrik sejalan dengan pergantian rezim penguasa di negeri ini.
Mari bersama kita wujudkan pendidikan yang kolaboratif, pendidikan yang membebaskan, dan pendidikan yang berkedaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H