Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menilik Deteksi Dini Zat Besi Pada Remaja Putri

13 Mei 2023   16:33 Diperbarui: 27 Mei 2023   09:39 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa suplementasi mingguan menghasilkan peningkatan hemoglobin yang sama dengan suplementasi harian (Risonar 2008; Leenstra et al.; 2009; Joshi dan Gumastha 2013 dalam Susanti, dkk, 2016). Peningkatan hemoglobin juga terjadi ketika suplementasi besi dilakukan secara mingguan dan selama menstruasi (Februhartanty et al. 2002; Bani et al. 2014). Di sisi lain diketahui saat ini program suplementasi besi remaja putri belum disertai dengan edukasi, padahal keberhasilan program suplementasi besi perlu didukung oleh strategi komunikasi informasi dan edukasi (KIE) yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan model suplementasi tablet besi untuk remaja putri di sekolah antara lain dengan disertai pendidikan gizi (Kaur et al. 2011; Dwiriani  et al. 2011dalam Susanti, dkk, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Noviawati (2012) menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nida, 2017), adanya hubungan yang signifikan konsumsi tablet fe dengan anemia. Adanya pengaruh pemberian tablet Fe  terhadap peningkatan kadar HB menunjukkan bahwa pemberian tablet Fe efektif untuk mencegah terjadinya anemia pada mahasiswi. Kesadaran konsumsi tablet Fe saat menstruasi tidak lepas dari informasi dan pengetahuan, hal ini dikarenakan pengetahuan merupakan  faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang. Kesadaran remaja dalam upaya pencegahan anemia melalui konsumsi tablet Fe masih rendah, terbukti dengan survei anemia yang dilakukan di 9 sekolah baik SMP maupun SMA, hasil dari survei tersebut bahwa hanya 2.67% siswi mengonsumsi tablet besi ketika sedang menstruasi. (Angrainy, dkk, 2019).

Akan tetapi pola pemberian yang menggunakan konsep Blanket Approach atau dalam bahasa Indonesia berarti "pendekatan selimut", berusaha mencakup seluruh sasaran program. Dalam hal  ini, seluruh  rematri  dan WUS  diharuskan minum TTD untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal pada kelompok sasaran. Sebenarnya punya beberapa resiko sebagaimana pendapat Sunita Almatsier (2009) kelebihan zat besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya adalah rasa muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala.

Dalam buku Pedoman Pencegahan dan Penanggungan Anemia Pada Remaja Putri (Kemenkes, 2018), juga menjelaskan Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan keracunan  karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh kekurangan zat besi, maka absorpsi zat besi yang dikonsumsi akan banyak, sebaliknya bila tubuh tidak mengalami kekurangan zat besi maka absorpsi besi hanya sedikit, oleh karena itu TTD aman untuk dikonsumsi.  Namun, konsumsi TTD  secara terus menerus perlu mendapat perhatian  pada sekelompok populasi yang mempunyai penyakit darah seperti thalassemia, hemosiderosis. Pada daerah endemis malaria, pemberian TTD mengacu pada Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia.  Monitoring berkala dilakukan dengan pemeriksaan kadar Hb. Bila ada kecurigaan adanya thalassemia dan atau malaria, harus dirujuk ke dokter.

Dengan demikian pemberian tablet tambah darah dapat dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan deteksi dini, dimana pada penjelasan umum bahwa gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah  5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing  ("kepala muter"), mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi.  Secara klinis penderita anemia ditandai dengan "pucat" pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan. Ataupun dapat dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin, akan tetapi ketersediaan alat dan fasilitas dalam pemeriksaan hb kadang menjadi masalah. Selain itu, sebagai petugas gizi sebenarnya deteksi dini dapat dilakukan dengan survei konsumsi dalam hal ini dapat melalui recall 24 jam sebanyak 2-3 kali dalam kurun waktu yang berbeda sebagai data awal gambaran asupan fe dari remaja putri.

Polarisasi pemberian tablet tambah darah memang selalu perlu inovasi. Atau pada dasarnya program-program gizi yang ada sudah terprogram dengan baik, hanya saja pelaksanaan di tingkat lapanganlah yang memerlukan inovasi serta improvisasi. Demikian pemberian tablet tambah dengan pola Blanket Approach tidaklah salah. Akan tetapi idealnya sebagai petugas gizi kita dapat memulai dengan deteksi dini sederhana semisal melihat asupan fe, tanda-tanda klinisnya sebagai data awal dalam pemberian tablet tambah darah yang lebih tepat sasaran. Improvisasinya dapat dilakukan dengan deteksi dini sederhana itu, penguatan edukasi melalui sosialisasi tentang zat besi, dan sekali-sekali dapat dilakukan pengolahan makanan bersama sebagai pemberian makanan tambahan yang baik nilai fed an vitamin C seperti jus sayuran maupun buah-buahan. Improvisasi kegiatanlah yang meningkatkan perolehan capaian program dan peminimalisir masalah gizi.

Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier. Sunita, dkk, 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Andaruni, Nurul Qamariah Rista, 2018. Efektivitas Pemberian Tablet Zat Besi (Fe), Vitamin C  Dan Jus Buah Jambu Biji Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Remaja Putri  di Universitas Muhammadiyah Mataram. Midwifery Journal Vol. 3, No. 2, Juli  2018 , hal 104-107

Angrainy, Rizka, Lidia Fitri, Vipit Wulandari, 2019. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat Menstruasi Dengan Anemia. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan Vol 4 (2) Juni 2019 (343-349).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun