Mohon tunggu...
Agung Nugroho
Agung Nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman IPB

Wonogiri, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Musim Semi: Kitab Raja Salomo

15 Januari 2021   16:38 Diperbarui: 15 Januari 2021   17:43 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kiranya aku mencium engkau dengan kecupan!

Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur

Memang hitam engkau, tetapi cantik

Tidak ku perhatikan bahwa kamu hitam

Karena terik matahari membakarmu

Lihatlah, cantik engkau manisku

Bagaikan merpati matamu

Di balik telekungmu

Kuatkanlah aku dengan penganan kismis

Segarkanlah aku dengan buah apel,

Sebab sakit asmara aku.

Tanganku kiri ingin menyentuh kepalanya

Tanganku kanan ingin memeluknya

Engkau mendebarkan hatiku

Engkau mendebarkan hatiku

Dengan satu kejapan mata

Rempah terpilih engkau

Narwastu kunyit, tebu dan kayu manis

Segala harum

Mur dan gaharu

Aku kepunyaaan kekasihku

Dan kepunyaanku kekasihku

Janganlah membangkitkan dan menggerakkan cinta

Sebelum diingininya!

Karena cinta kuat seperti maut.

(ref: kid 1:2, 1:5-6, 1:15, 2:5-6, 3:5, 4:9, 4:14, 6:3, 8:6)

---

Catatan 1

Belakangan saya suka membaca kitab kidung agung/kidung salomo. Bait puisi diatas merupakan hasil gubahan saya tetapi sumbernya tetap dari kitab kidung salomo. Saya suka kitab ini sebab mengadung perikop puisi favorit orang tua saya dan saya sendiri.

Karena cinta kuat seperti maut

kegairahannya gigih

seperti dunia orang mati

nyalanya adalah nyala api

seperti nyala api Tuhan

---

Catatan 2

Kitab kidung salomo berisikan puisi yang bercerita tentang kisah cinta antara raja salomo, gadis sulam, dan pemuda gembala. Kemungkinan puisi-puisi kitab ini digunakan sebagai tradisi pembacaan ketika di pernikahan bangsa israel zaman dahulu. Sedangkan menurut isi menceritakan cinta segitiga antara raja salomo (sulaiman) ke gadis sulam tetapi gadis sulam mencintai pemuda gembala.

Gadis sulam digambarkan dalam puisi memiliki kulit yang hitam (karena menjadi penjaga kebun anggur milik raja salomo) tetapi cantik, bahkan raja salomo sendiri suka padanya. Tetapi meskipun raja salomo mendekatinya dan mengusahakan mendapatkannya (raja salomo sangat bijaksana, kaya dan mapan, aneh banget kalo nolak pinangan raja) tetapi gadis tersebut selalu menolak keinginan raja.

Pemuda gembala sebenarnya biasa saja, dia tidak kaya, hanya gembala biasa, orang sederhana. Pun demikian, si gadis sulam juga golongan perempuan sederhana. Dari banyak usaha raja salomo untuk mendapatkan gadis itu, selalu teguh si gadis pada pilihannya untuk tetap bersama sang pemuda gembala. Tercatat tiga kali disebutkan "aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku" dalam kitab kidung salomo, sampai akhirnya raja salomo menyadari bahwa mereka tak bisa dipisah.

Kitab ini merepresentasikan makna kesetiaan. Bahwa sekalipun gadis sulam banyak diuji dengan tawaran yang menjanjikan (raja salomo) ia tetap pada pilihannya kepada sang pemuda gembala.

Di pasal 8:7 tertulis demikian

Air yang banyak tak dapat

memadamkan cinta,

sungai-sungai tak dapat

menghanyutkannya.

Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta,

namun ia pasti akan dihina.

---

Catatan 3

Kidung salomo termasuk naskah ibrani yang biasa dibacakan di hari raya paskah. Hari raya paskah merupakan hari raya peringatan untuk mengingat kembali penyertaan Tuhan Allah ketika mereka keluar dari mesir. Kitab ini termasuk dalam sekuel cinta 3 musim, selain kitab Rut dan Pengkhotbah. Kidung salomo merupakan cinta musim semi, cinta yang bersemi, yaitu perasaan cinta ketika sepasang kekasih masih muda.

Nah paskah merupakan peringatan untuk mengingat perkawinan Tuhan Allah dengan umatnya ketika masih muda (sebuah metafora hubungan bangsa israel dengan Tuhan Allah ketika awal hubungan dekat mereka). Hubungan ini dapat dilihat dari kitab Hosea 2:14 "Mencintai kekasihnya pada waktu mudanya"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun