Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Succession Plan, Job Posting, dan Impian Swasembada

13 April 2023   14:32 Diperbarui: 14 April 2023   03:10 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja di kantor (Sumber gambar dari kompas.com)

Salah satu faktor utama keberhasilan suatu perusahaan untuk terus mencetak laba dan tumbuh berkembang adalah karyawan. Kegiatan utama perusahan tetap akan dilakukan oleh karyawan, meskipun secara operasional sudah banyak teknologi otomasi, robotic yang telah menggantikan posisi manusia.

Karyawan tetap menjadi tulang punggung seluruh proses bisnis perusahaan, mulai dari perencanaan hingga produk terkirim sampai end user. Karyawan membuat perencanaan, sistem organisasi dan tata kerja, mengeksekusi operasional hingga penjualan. Bahwa ada otomasi, robot atau Artificial Intelligence itu hanya sebagai alat dan metode untuk membantu para karyawan dalam menjalankan perusahaan.

Para karyawanlah yang membuat perusahaan terus tumbuh. Perusahaan menjadi tumbuh dan berkembang karena karyawan selalu punya keinginan dan tanya, dua hal yang membedakannya dengan robot maupun Artificial Intelligence. 

Keinginan untuk lebih baik lagi dari kondisi sekarang selalu ada di benak para karyawan. Oleh karenanya mereka selalu antusias untuk menciptakan terobosan-terobosan guna melebarkan sayap bisnis perusahaan dan membuat operasional lebih efisien. Hal ini juga tak terlepas dari kemampuan bertanya karyawan, terutama pada dirinya sendiri. 

Pertanyaan, "yakin kita akan gini-gini aja?" menjadi penyulut internal seorang karyawan melakukan continues improvement.

Mengingat arti pentingnya karyawan bagi perusahaan, maka proses penerimaan, pembinaan dan pengakhiran karyawan harus menjadi perhatian utama. 

Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan-karyawan yang tepat telah menduduki posisi-posisi jabatan yang tersedia. Karena sebuah rantai proses bisnis di suatu perusahaan biasanya bersifat sekuensial, jika ada satu posisi yang kosong, atau diisi oleh orang yang kurang tepat, maka akan menghambat atau mengganggu proses kerja yang sudah berjalan.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Orang yang tepat itu sama pengertiannya dengan orang yang pas. Karyawan yang pas ini bukan berarti dia harus pintar, smart atau teliti, namun orang yang pas atau tepat untuk posisi tersebut. 

Misalnya seorang Government Relation, dibutuhkan orang yang luwes, supel dan gampang bergaul, namun juga tahu strategi infiltrasi untuk memasukkan kepentingan perusahaan pada aturan-atauran regulasi. Jelas tidak dibutuhkan yang jago matematika atau ekonomi di posisi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun