Salah satu faktor utama keberhasilan suatu perusahaan untuk terus mencetak laba dan tumbuh berkembang adalah karyawan. Kegiatan utama perusahan tetap akan dilakukan oleh karyawan, meskipun secara operasional sudah banyak teknologi otomasi, robotic yang telah menggantikan posisi manusia.
Karyawan tetap menjadi tulang punggung seluruh proses bisnis perusahaan, mulai dari perencanaan hingga produk terkirim sampai end user. Karyawan membuat perencanaan, sistem organisasi dan tata kerja, mengeksekusi operasional hingga penjualan. Bahwa ada otomasi, robot atau Artificial Intelligence itu hanya sebagai alat dan metode untuk membantu para karyawan dalam menjalankan perusahaan.
Para karyawanlah yang membuat perusahaan terus tumbuh. Perusahaan menjadi tumbuh dan berkembang karena karyawan selalu punya keinginan dan tanya, dua hal yang membedakannya dengan robot maupun Artificial Intelligence.Â
Keinginan untuk lebih baik lagi dari kondisi sekarang selalu ada di benak para karyawan. Oleh karenanya mereka selalu antusias untuk menciptakan terobosan-terobosan guna melebarkan sayap bisnis perusahaan dan membuat operasional lebih efisien. Hal ini juga tak terlepas dari kemampuan bertanya karyawan, terutama pada dirinya sendiri.Â
Pertanyaan, "yakin kita akan gini-gini aja?" menjadi penyulut internal seorang karyawan melakukan continues improvement.
Mengingat arti pentingnya karyawan bagi perusahaan, maka proses penerimaan, pembinaan dan pengakhiran karyawan harus menjadi perhatian utama.Â
Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan-karyawan yang tepat telah menduduki posisi-posisi jabatan yang tersedia. Karena sebuah rantai proses bisnis di suatu perusahaan biasanya bersifat sekuensial, jika ada satu posisi yang kosong, atau diisi oleh orang yang kurang tepat, maka akan menghambat atau mengganggu proses kerja yang sudah berjalan.
Orang yang tepat itu sama pengertiannya dengan orang yang pas. Karyawan yang pas ini bukan berarti dia harus pintar, smart atau teliti, namun orang yang pas atau tepat untuk posisi tersebut.Â
Misalnya seorang Government Relation, dibutuhkan orang yang luwes, supel dan gampang bergaul, namun juga tahu strategi infiltrasi untuk memasukkan kepentingan perusahaan pada aturan-atauran regulasi. Jelas tidak dibutuhkan yang jago matematika atau ekonomi di posisi tersebut.