Mohon tunggu...
M Jazuli Rahman
M Jazuli Rahman Mohon Tunggu... Guru - Guru, pegiat outdoor, aktivis kebencanan.

Mrjazuli@gmail.com https://www.instagram.com/jazuli_rahman/ https://www.facebook.com/jazuli.rahman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pak Guru Daring

21 Maret 2021   08:08 Diperbarui: 21 Maret 2021   08:32 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Guru sangat menyayangi istrinya ini. Masih selalu dihormatinya keputusan sang istri mau menikah dengannya meski saat itu dia hanya menjadi guru honor di SMP kecamatan. Gaji yang sangat kecil sekali. Padahal Maria, wanita yang cantik. 

Semasa kuliah dulu di FKIP dia jadi primadona. Apalagi dia mahasiswa pendidikan IPA yang lumayan cukup berprestasi. Iya, Maria juga sebenarnya seorang guru. Tetapi karena berjualan kue lebih banyak penghasilannya, dia putuskan untuk berjualan saja. Dia berhenti mengajar honor di madrasah sebuah desa ketika keperluan rumah tangga mereka bertambah setelah kedua anaknya lahir.

" Bu, saya pesan kue untuknya 10 biji" kata pengunjung yang baru datang.

Di dalam rumah kontrakan 2 anak 1 ayah berebut gawai 1 biji.

***

Yahya menatap gawainya sambil tersenyum. Terkadang terlihat tertawa sendiri. Sambil duduk di ruang keluarga, dibaca dan dibalas chat teman-temannya di grup WA. Yahya anak keluarga yang berkecukupan. Ayahnya bekerja sebagai staf di sebuah bank. Ibunya PNS yang bertugas di sebuah instansi di pemerintah kabupaten. Kedua orang tuanya sibuk bekerja. Harusnya Yahya sekolah daring Bahasa Indonesia hari ini. Namun dia lebih memilih grup WA.

"Sudahkah Pak Guru beri tugas di grup?" tanya Imam kepada Yahya sambil menatap komputer di kamar Yahya, main game online.

Imam  teman satu kelas Yahya yang juga tetangganya. Dia izin ke orang tuanya mau belajar bersama di rumah Imam.

"Gak tahu,santai aja bro. Lebih baik kita main aja." Jawab Yahya.

Akhirnya mereka sibuk dengan keasyikannya masing-masing. Imam dengan chating, Yahya dengan game online. Mereka berdua juga di dunia maya tetapi tidak bertemu dengan gurunya.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak" Pak Guru menyapa siswanya di chating Grup WA bertetangga Grup WA Imam yang selalu ramai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun