Mohon tunggu...
R Aulia
R Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menjadi Lentera bukan Angin yang selalu meredupkan upaya penerangan anak-anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trik Menghadapi dan Membuat Janji saat Pilkada

28 September 2016   18:47 Diperbarui: 28 September 2016   18:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Misalkan ada calon yang berjanji tidak akan menggusur suatu permukiman di pinggir kali. Saking yakinnya, dia berani membuat hitam di atas putih.

Kemudian si calon ini terpilih. Dia mulai menjalani roda pemerintahannya. Dan tiba-tiba dia dihadapkan dengan keputusan menggusur permukiman itu, karena baru menyadari keputusan itu harus diambil demi kemaslahatan yang lebih besar.

Bagi masyarakat yang sempat menerima janji dari kepala daerah itu, pasti sangat terpukul dan kecewa. Tak pelak, si kepala daerah itu dianggap ingkar janji dan sebagainya dan sebagainya.

Agar itu dapat clear, kepala daerah harus mampu menjelaskannya secara rinci. Kenapa janji itu harus diingkari. Alasannya ini, ini, dan ini. Dan ini sejumlah alternatif atau solusi lain atas janji yang terpaksa saya tidak bisa tepati.

Jangan diam saja. Jangan cuek. Jangan anggap itu haters. Karena pada hakikatnya tidak ada haters yang terbuka, jikalau Anda mampu menjelaskan secara rinci tepat di muka si haters.

Sudah bukan waktunya lagi, kampanye dengan bahasa-bahasa universal. Basi. Titik.

#Balada
#28 September 2016
#Ditulis di dalam perjalanan bus malam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun