Mohon tunggu...
R Aulia
R Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menjadi Lentera bukan Angin yang selalu meredupkan upaya penerangan anak-anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

#Kejanggalan Sidang MKD Sudirman Said

3 Desember 2015   17:22 Diperbarui: 3 Desember 2015   17:27 2916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa anggota MKD menganggap itu adalah sadapan. Saya sangat setuju dan sudah menduga lama tentang ini.

Kenapa?
Anda semua, kalau sudah mendengarkan rekaman yang diputar resmi pertama kali di Sidang MKD pada Rabu, 2 Desember 2015, suaranya sangat tidak jernih. Suara kresek mendominasi. Rekaman dihidupkan agak lama, sebelum pembicaraan dimulai. Suara terdengar samar samar, seolah ini jelas bukan rekaman

Logika terpentingnya adalah, Sudirman sebut rekaman itu diketahui semua pihak, termasuk Novanto
Pertanyaanya, mengapa rekaman itu sangat tidak jernih, harusnya suara itu jernih

Karena menurut pemahaman saya, rekaman itu diketahui semua pihak. Kalau ada satu pihak yang tidak tahu, apa bedanya dengan sadapan.

3. Perhatikan saja obrolan yang keluar dari Maroef, orang Freeport yang disebut Sudirman pelaku perekaman.
Nyaris obrolan tiga orang anak manusia itu, didominasi Riza Chalid, kemudian Setya Novanto dan terakhir Maroef Sjamsoeddin

Khusus Maroef, sangat sedikit kata kata yang keluar dari mulutnya. Seharusnya, sebagai pihak yang lagi butuh dukungan stakeholder terkait untuk perpanjangan, harusnya dia agresif bertanya dan membuka kemungkinan agar stakehplder mengamini niat mereka menggali emas dan kekayaan lainnya, lebih lama lagi.

Perhatikan lagi dengan seksama, tampak Maroef sangat hati-hati berbicara. Padahal, lazimnya orang yang kebebasan berbicaranya, kebebasan ekspresinya dijamin, tentu banyak berbicara. Apalagi dilakukan di ruangan tertutup bukan di ruangan publik

Apa ini yang disebut kerja intelijen?

4. Perhatikan waktu perolehan rekaman itu

Sudirman Said mengaku pertemuan cawe cawe itu terjadi pada sekitar Juni 2015
Dan Sudirman melaporkannya ke MKD pada 16 November 2015
Sudirman mengaku menerima bukti rekaman sekitar satu bulan sebelum pelaporan

Pertanyaannya, mengapa butuh waktu lama melaporkannya ke MKD
Apakah ini ada kaitannya dengan pembuatan senyap pilkada serentak?
Lihat saja, pesta demokrasi pertama kali dilakukan secara nasional ini , sepi sekali dari perhatian publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun