Mohon tunggu...
Marshalleh Adaz
Marshalleh Adaz Mohon Tunggu... Freelancer - padanglamo : Merawat dan melestarikan memori kolektif dalam ingatan dan tindakan

"Arsip dan pustaka adalah dua sisi yang selalu seiring dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyelamatkan kehidupan bangsa"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Khazanah Arsip Statis Kota Padang - Bagian 1

20 Agustus 2019   23:32 Diperbarui: 20 Agustus 2019   23:37 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti disampaikan oleh Ina Mirawati8, berkaitan dengan keterbukaan dan ketertutupan arsip yang terjadi di masa kolonial, Meilink Roelofsz dalam pidatonya yang berjudul "Van Geheim tot Openbaar" mengatakan para sejarawan pada tahun 1900-an yang ingin menulis mengenai sejarah kolonial merasa kesulitan mendapatkan data yang akurat karena pada waktu itu belum ada keterbukaan arsip. Alasan pemerintah kolonial masih merahasiakan arsip-arsip yang berhubungan dengan kekuasaan kompeni pada waktu itu karena dianggap bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi, urusan intern perusahaan dan politik yang dianut masih bersifat rahasia. Baru setelah melalui berbagai perdebatan dan setelah tahun 1856, dengan masuknya arsip-arsip kolonial ke dalam Rijksarchief, maka arsip dinyatakan terbuka untuk umum dan penulisan sejarah kolonial yang sesungguhnya mulai dimungkinkan.

Apa yang disampaikan oleh Ina Mirawati diatas dapat diterima sepenuhnya, bisa diterapkan di setiap lembaga kearsipan termasuk di GAS Kota Padang. Konsep galeri sendiri adalah perwujudan dari semangat otonomi daerah. Dimana setiap daerah diberi kewenangan untuk mengatur rumah tanggannya sendiri. Dalam bidang kearsipan, dibawah pengawasan ANRI, arsip statis dituntut menjadi bagian dari pelayanan informasi kesejarahan dan pencarian jati diri. Sehingga GAS Kota Padang ini adalah bentuk semangat otonomi daerah tersebut.

Penutup

Padang yang berada dalam pangkuan arsip statis sampai saat ini telah mengalami berbagai perubahan dan menunjukan perkembangan yang signifikan. Sedangkan arsip statis yang dipangku oleh Kota Padang sekarang tak lebih dari lembaran-lembaran usang yang rapuh. Dianggap tidak bermakna karena ketuaannya. Akankah kita belajar dari kearifan hasil karya para pendahulu atau berbuat sebaliknya. Pada tulisan berikutnya akan kita temukan ulasan terhadap koleksi khazanah arsip statis berdasarkan klasifikasinya. Semoga semakin jauh kita mengetahuinya akan semakin tinggi kecintaan terhadap kota ini.  

Daftar Pustaka

Azmi. (Makalah) Strategi Pengaturan Arsip Statis pada Lembaga Kearsipan Dalam Upaya Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Arsip Statis Kepada Publik. Tahun 1999.

Freek Colombijn. Paco-Paco (Kota) Padang. Sejarah Sebuah Kota Di Indonesia Pada Abad Kedua Puluh Dan Penggunaan Ruang Kota. Padang. 1994.

Rusli Amran. Sumatra Barat Hingga Plakat Panjang. Penerbit Sinar Harapan. Jakarta. 1981.

Christin Dobbin. Gejolak Ekonomi Kebangkitan Islam dan Gerakan Padri, Minangkabau 1784 - 1847. Komunitas Bambu. Jakarta. 2008.

Rusli Amran. Padang Riwayatmu Dulu. Jakarta. 1986.

Mardanas Sofwan. Sejarah Kota Padang. Jakarta. 1987.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun