"Chaos in the world brings uneasiness, but it also allows the opportunity for creativity and growth." -- Tom Barrett
Kekacauan yang terjadi di dunia ini menimbulkan keresehan, namun juga memberikan peluang bagi kreativitas dan pertumbuhan, begitu kira kira terjemahan bebas versi saya mengartikannya. Di Era yang serba VUCA ini, maka untuk tetap menjaga keberlangsungan organisasi/perusahaan dibutuhkan perubahan yang tranformasional, mengimbangi perubahan yang drastis, ketidakpastian, kerumitan/riweh/ribet dan ambigu, yang akhir akhir ini dikenal dengan era VUCA, merupakan akronim singkatan dariÂ
V- Volatility - berubah dengan drastis
U-Uncertainty-Ketidakpastian
C-Complexity-Rumit, Riweh, Ribet
A - Ambiguity - Sesat, Bingung, Ambigu
Pada zaman VUCA, maka terjadi Â
1. Perubahan (Transformasi) - perubahan yang terjadi pada seseorang atau suatu hal. dan biasanya transformasi melahirkan sesuatu yang benar benar berbeda dari wujud asalnyaÂ
2. Disruption (terjadinya inovasi), perubahan secara masiv, mengubah berbagai sistem dari pola lama ke baru (tercabut dari akarnya), sesuatu yang terjadi tidak lagi linear dan kemudianÂ
3. Era Digitalisasi, kata dasar digital, mengalami kondisi perkembangan kemajuan dalam ranah segala aspek kehidupan ke arah yang serba digital, suatu bentuk modernisasi ataupun pembaharuan dari penggunaan teknologi, dimana dalam hal ini sering dikaitkan dengan hadirnya internet dan teknologi komputer
Lalu dalam menghadapi situasi serba tidak pasti, berubah ubah secara drastis, komplex dan ambigu, kepemimpinan yang bagaimana yang harus dimiliki oleh perusahaan/organisasi untuk dapat bertahan dan sukses melewatinya?Â
Dalam hal menghadapi era VUCA, Maka obatnya adalah kepemimpinan dengan VUCA juga. Pemimpin sebuah organisai/perusahaan harus memiliki jiwa kepemimpinan yang menyesuaikan denga situasi VUCA, yaituÂ
1. V-Vision, Visi yang jelas, transparansi dalam memberikan informasi, dikomunikasikan dan diterima dengan baik oleh tim, sehingga memperoleh kepercayaan yang mutual dan usaha untuk kolaborasi juga lebih mudah diarahkan
2. U-Understanding, Memahami dalam situasi ambigu, Menjadi Pemimpin yang dapat dipercaya, memperhatikan kinerja tim selama ini, libatkan kerja tim, libatkan mitra kerja, mencari pemahaman, dimengerti, dan saling menghargai
3. C-Clarity, Pemimpin yang transparansi dalam memberikan informasi, dikomunikasikan dan diterima dengan baik oleh tim, sehingga memperoleh kepercayaan yang mutual dan usaha untuk kolaborasi juga lebih mudah diarahkanÂ
4. A- Agility, Pemimpin yang cerdas gesit, dalam situasi yang membingunkan mampu memberikan tujuan yang jelas, mengarahkan tim, dan bertanggun jawab untuk saling memberdayakanÂ
VUCA membutuhkan Pemimpin yang Tranformasional. Wajib!Â
Kepemimpinan Tranformational itu yang seperti apa ?Â
Istilah Kepemimpinan Tranformasional itu sendiri diciptakan oleh Downton (1973), kemunculannya sebagai pendekatan penting untuk kepemimpinan dimulai dengan karya klasik sosiolog politik James MacGregor Burns berjudul Leadership (1978). Dalam karyanya Burns berusaha untuk menghubungkan peran kepemimpinan dan pengikut, Burns menulis tentang pemimpin sebagai orang-orang yang memanfaatkan motif pengikut untuk mencapai tujuan yang lebih baik diantara pemimpin dan pengikutnya.
Menurut Burns ada 2 jenis kepemimpinan, transaksional dan tranformasional. Perbedaan diantara jenis kepemimpinan tersebut terletak kepada pertukaran yang terjadi antara pemimpin dan pengikutnya. Contoh pemimpin yang menawarkan promosi kepada karyawan karena telah melampaui target daripada tugas yang diberikan oleh pemimpinnya, tipe kebanyakan pemimpin yang terjadi selama ini B aja.Â
Sedangkan Kepemimpinan Transformasional adalah sebuah proses dimana seseorang terlibatdengan orang lain dan menciptakan hubungan yang meningkatkan motivasi dan moralitas baik untuk pemimpin dan pengikutnya, pemimpin yang memperthatikan kebutuhan dan motif pengikutnya dan mencoba untuk membantu pengikutnya untuk mencapai potensi pengikutnya sepenuhnya. Contoh yang diberikan Burns adalah Mahatma Gandhi contoh klasik kepemimpinan tranformasional. Gandhi membangkitkan harapan baru dan tuntutan jutaan rakyatnya dan dalam prosesnya gandhi juga melakukan perbaikan dirinya sendiri. Menurut Burns terdapat 2 unsur yang ada dalam kepemimpinan tranformasional, yaitu Relasional dan Perubahan RiilÂ
Ciri riil dari kepeminpinan tranformasional adalah antara pemimpin dan pengikutnya saling mengangkat diri sehingga sampai pada tingkat motivasi dan moral yang tinggi. Pemimpin transformasional juga akan mengajarkan dan mendorong pengikutnya agar bisa menjadi pemimpin juga yang dapat memberikan peran aktif dalam membuat sebuah gerakan perubahan
Kepemimpinan tranformasional juga sering dikaitkan kepada kepemimpinan kharismatik, namun tidak berarti pemimpin yang kharismatik adalah pemimpin yang tranformasional, tetapi sebaliknya pemimpin tranformasional adalah pemimpin yang kharismatik yang memiliki kharisma yang baikÂ
Contoh riil Pemimpin Tranformasional adalah : Mahatma Gandhi, Ir. Soekarno, BJ Habibie
Contoh riil kepemimpinan tranformasional dalam bisnis adalah : Steve Jobs (pendiri Apple). Jobs mampu melihat peluang disruption di era VUCA, memiliki visi kuat tentang produk produk yang mengubah dunia, memotivasi timnya untuk memproduksi barang yang berkualits tinggi, selalu melakukan inovasi dan desain produk yang sempurna, hasil produknya adalah produk ikonik iphone, macbook dan Ipad
Kepemimpinan Tranformasional adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Berikut langkah langkah yang dapat membantu anda menjadi Pemimpin Tranformasional yang efektif :Â
1. Memiliki Visi yang kuat, tau apa yang ingin dicapai dan komunikasikan dengan jelas visi tersebut kepada timÂ
2. Punya Empati terhadap tim, luangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan, harapan dan perasaan timÂ
3. Menjadi Motivator, mendorong tim untuk berinovasi mengembangkan diri tim
4. Punya integritas tinggi, pegang teguh terhadap nilai nilai yang dianut dan konsisten memberlakukannyaÂ
5. Bantu Tim untuk berkembang dengan mengikutsertakan pelatihan, mengarahkan dan mendukung tim meraih potensi maksimal
6. Menginspirasi, jadi inspirator bagi tim, memimpin dengan memberikan contoh, sikap positif, dedikasi dan semangat anda akan menginspirasi sehingga tim mengikuti jejak andaÂ
Dengan memahami konsep era VUCA dan Kepemimpinan Tranformasional dan menerapkannya dengan benar, maka kita semua bisa menjadi pemimpin tranformasional dan mengubah indonesia menjadi negara yang lebih maju dan diperhitungkan dunia, menuju Inodnesia Emas 2045 dan menjadi agen perubahan yang efektif di setiap organisasi/perusahaan dimanapun kita berada
Terima Kasih,
Moudy Fitria Respati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H