Dan samudera bintang tak bertepi di angkasa saat malam tiba.
Seminggu kemudian tiba giliran Tekhnologi.
Dia datang ke istana menaiki kereta aneh bertuliskan ‘Wing Cruiser Alpha Mk III’. Sang Putri heran melihat kereta yang tidak ditarik oleh kuda ini. Bentuknya panjang dengan dua rongga berisikan tempat duduk, terdapat sebuah papan panjang di tiap sisinya, sepasang sirip di belakang kereta, dan sebuah kincir angin di bagian depan. Setelah mereka duduk dan memasang berbagai peralatan pengaman, mulailah kereta aneh tadi bergerak.
Perlahan, perlahan, semakin cepat, semakin cepat, lepas dari permukaan tanah, semakin tinggi, lebih tinggi dari atap rumah, lebih tinggi dari menara istana, sangat tinggi hingga menyentuh awan.
Mereka terbang sangat tinggi atap langit hanya tinggal sejengkal dari kepala mereka. Putri Cantik terkagum dan takjub. Bahwa Seluruh kerajaan dari ujung timur sampai ujuing barat bisa terlihat dari atas sana. Dan bahwa awan itu tidaklah empuk dan lembut melainkan basah.
Setelah kedua calon tersebut selesai menunjukkan tempat terindahnya mereka diperintahkan menunggu hingga ada keputusan dari sang Putri Cantik.
Satu hari.
Tiga hari.
Dua minggu.
Setelah satu bulan empat hari, datanglah seorang pembawa pesan dari istana.
“Paduka Putri Cantik telah memutuskan. Yang Mulia akan menikah dengan Pangeran Kerajaan Seberang yang ditemuinya di pesta dansa kemarin karena sang Pangeran tersebut kaya, tampan, kaya, mobilnya bagus, kaya, jago main gitar, dan kaya. Sekian pesan dari Yang Mulia Putri Cantik.”