Mohon tunggu...
Azhar Setyadi
Azhar Setyadi Mohon Tunggu... -

moronicgeniusudahdipakeorang.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Putri Cantik, Cinta, dan Teknologi

25 September 2013   22:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:23 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan samudera bintang tak bertepi di angkasa saat malam tiba.

Seminggu kemudian tiba giliran Tekhnologi.

Dia datang ke istana menaiki kereta aneh bertuliskan ‘Wing Cruiser Alpha Mk III’. Sang Putri heran melihat kereta yang tidak ditarik oleh kuda ini. Bentuknya panjang dengan dua rongga berisikan tempat duduk, terdapat sebuah papan panjang di tiap sisinya, sepasang sirip di belakang kereta, dan sebuah kincir angin di bagian depan. Setelah mereka duduk dan memasang berbagai peralatan pengaman, mulailah kereta aneh tadi bergerak.

Perlahan, perlahan, semakin cepat, semakin cepat, lepas dari permukaan tanah, semakin tinggi, lebih tinggi dari atap rumah, lebih tinggi dari menara istana, sangat tinggi hingga menyentuh awan.

Mereka terbang sangat tinggi atap langit hanya tinggal sejengkal dari kepala mereka. Putri Cantik terkagum dan takjub. Bahwa Seluruh kerajaan dari ujung timur sampai ujuing barat bisa terlihat dari atas sana. Dan bahwa awan itu tidaklah empuk dan lembut melainkan basah.

Setelah kedua calon tersebut selesai menunjukkan tempat terindahnya mereka diperintahkan menunggu hingga ada keputusan dari sang Putri Cantik.

Satu hari.

Tiga hari.

Dua minggu.

Setelah satu bulan empat hari, datanglah seorang pembawa pesan dari istana.

“Paduka Putri Cantik telah memutuskan. Yang Mulia akan menikah dengan Pangeran Kerajaan Seberang yang ditemuinya di pesta dansa kemarin karena sang Pangeran tersebut kaya, tampan, kaya, mobilnya bagus, kaya, jago main gitar, dan kaya. Sekian pesan dari Yang Mulia Putri Cantik.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun