Mohon tunggu...
Monna Listiwiwaty
Monna Listiwiwaty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi -Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pandemi dan Peluang bagi Petani

13 Januari 2021   05:20 Diperbarui: 13 Januari 2021   05:55 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Penulis

Bagi Indonesia yang kaya akan alam nya, situasi tersebut dapat diatasi apabila pemerintah dan pihak terkait dapat bekerja sama dalam memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Kebijakan–kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 juga akan berpengaruh pada kebijakan pangan tersebut. 

Pernyataan tersebutlah yang menjadi alasan bahwa sektor pertanian dapat dijadikan sebagai garda depan untuk memperoleh peluang dalam upaya penanganan COVID-19, karena pangan adalah penyangga kesehatan bagi seluruh elemen masyarakat.

Jika ditilik dari faktor kesehatan, tentunya imunitas tubuh akan terjaga dan stabil apabila kebutuhan pangan tiap individunya dapat terpenuhi dengan baik sehingga kita mampu melawan keberadaan COVID-19 bersamaan dengan perintah untuk menjalankan protokol kesehatan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan menteri kesehatan.

Realitas tersebutlah yang menunjukkan bahwa ketahanan pangan sama pentingnya dengan kesehatan masyarakat. Pangan sendiri dapat dijadikan sebagai produk unggulan guna meningkatkan perekonomian negara dari sektor pertanian. Pangan adalah hal utama yang juga menjadi kebutuhan dasar selain kebutuhan sandang dan kebutuhan papan, khususnya bagi masyarakat Indonesia.

Setelah negara bergulat dengan masalah kesehatan dan daya beli masyarakat, pasokan pangan menjadi isu sentral lain yang juga perlu untuk ditangani sesegera mungkin, baik dari sokongan pemerintah maupun keseluruhan stakeholder yang terlibat. Selama ini pun kita ketahui bahwa banyak daerah di Indonesia yang menjadi sentra bagi beberapa komoditi pertanian unggulan.

Salah satu daerah penghasil tanaman pangan yang cukup dikenal dikalangan masyarakat adalah Kabupaten Padang Pariaman, khususnya untuk komoditi padi sawah. Biasanya masyarakat melakukan penanaman dan pemanenan padi secara serentak.

Bahkan baru–baru ini, panen raya yang dilakukan di Korong Pasa Laban, Nagari Sicincin, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung juga ikut dihadiri oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Bapak H. Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Barat, Bapak Irwan Prayitno.

Dalam pidatonya Menteri Pertanian RI mengatakan bahwa Sumatera Barat, khususnya Padang Pariaman memiliki kesiapan ketahanan pangan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun (Pariaman Today, 2020). 

Wilayah Kabupaten Padang Pariaman memiliki peluang untuk dapat bertahan bahkan meningkatkan performanya di pasaran, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakatnya. Kondisi yang sedang berlangsung seperti sekarang ini dapat menjadi momentum untuk Indonesia memperkuat kemandiriannya di bidang pemenuhan pangan Nasional.

Memang sangat dibutuhkan tenaga ekstra dan pemikiran luar biasa serta kerja sama yang kuat agar hal yang dicanangkan tersebut dapat dicapai. Menurut data yang ada di BPS, ekspor pertanian memperlihatkan kinerja yang baik, yakni ekspor pertanian April 2020 tumbuh 12,66% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 (Shofihara, 2020).

Data tersebut menjadi salah satu bukti bahwan khusus di bidang ini Indonesia akan sulit untuk tergoyahkan sekalipun pandemi melanda. Hasil dari peningkatan sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan tersebut alangkah baiknya sebagian dapat dijual dengan harga normal (tanpa adanya kenaikan harga) ke seluruh daerah di Indonesia, dengan kata lain tidak 100% produksi pertanian di ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun