*Proyektor 3 CRT (2000-2012)
    Proyektor CRT adalah proyektor video yang menggunakan kecerahan tabung sinar katoda sebagai elemen yang menghasilkan gambar. Kemudian hasil elemen gambar ini difokuskan dan diperbesar ke layar menggunakan lensa yang berada di kaca perangkat.
 Proyektor ini familiar dengan desain dan tampilannya yang menggunakan 3 lensa gambar berwarna. Tiga warna lensa yang umumnya digunakan adalah merah, hijau, dan biru. Dengan teknologi elemen warna ini membuat hasil produksi gambar jauh lebih berwarna dan lebih rapi.
 Dahulu sistem crt dari proyektor ini hampir digunakan oleh semua perangkat proyektor. Sebab proyektor ini salah satu perangkat dengan kualitas proyeksi video yang paling baik di jamannya. Namun seiring waktu teknologi CRT mulai merosot ditahun 2012 dan tergantikan oleh teknologi modern seperti DLP dan LCD yang masih banyak digunakan di tahun 2019 ini.
*Proyektor LCD (1968-Sekarang)
    Proyektor LCD pertama kali ditemukan oleh Gene Dolgoff di New York pada tahun 1968. Hadirnya perangkat ini bertujuan untuk memproduksi sebuah video proyektor yang lebih cerah dibanding teknologi 3-CRT Projector.
 Teknologi proyektor LCD pertama kali berkembang pesat di tahun antara 2004 hingga 2005. Dimana pada tahun ini teknologi proyektor LCD memiliki fitur yang jauh lebih lengkap dengan fungsi pengoperasian mudah dan warna yang lebih kontras. Beberapa teknologi LCD ini juga mendukung untuk dihubungkan dengan perangkat digital lainnya seperti TV dengan sambungan HDTV, VGA dan beberapa lainnya sudah menggunakan converter HDMI.
 Ketika Anda ingin membeli proyektor, kemungkinan yang paling umum Anda temui di toko adalah jenis proyektor lcd ini. Sehingga tidak heran proyektor ini adalah yang cukup laris digunakan oleh banyak pengguna diseluruh dunia, termasuk Indonesia.
*Liquid Crystal on Silicon Projector (2005-2013)
    Pada acara Consumer Electronics Show, Intel mengumumkan berniat akan memproduksi skala besar chip LCoS murah untuk digunakan dalam tampilan panel data. Namun pada Desember 2005, Sony merilis produksi proyektor mereka bernama Sony VWPL VW100 atau yang disebut dengan Ruby.
 Proyektor ini menggunakan 3 chip sekaligus dengan teknologi yang mampu menghasilkan resolusi asli 1920x1080 dengan rasio kontras 15.000:1. Teknologi LCoS awalnya disebut-sebut sebagai alat yang memungkinkan untuk menampilkan televisi dengan layar lebar, definisi yang tinggi, serta kualitas gambar yang lebih tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah.