Dahulu, orang meruncingkan pensil menggunakan pisau lipat. Lalu, Bernard Lassimone menciptakan alat peruncing pensil pada 1828. Ciptaannya tidak bertahan lama karena pada 1847, Therry des Estwaux menciptakan alat peruncing pensil manual. Kemudian, pada 23 November 1897 dikenal Love Sharpener. Peruncing ini buatan John Lee Love. Cara meruncingkannya adalah memasukkan pensil ke dalam lubang yang terbuka dan diputar dengan tangan.
*Pena
   Pena muncul seiring kebutuhan menulis di atas papirus. Sekitar 400 SM, bangsa  Mesir menggunakan pena dari batang alang-alang. Pena ini  dicelupkan ke dalam tinta yang terbuat dari getah dan jelaga. Kemudian, diciptakan pena bulu burung (angsa, elang, dan burung hantu) sekitar 700 M. Pena bulu angsa paling mahal di antara pena yang lain. Pena bulu dikenal lebih dari seribu tahun sebagai alattulis.
 Pada 1828, ditemukan pena baja oleh John Mitchell. Pena ini  kurang  disukai karena tidak membuat nyaman pemakai saat harus mencelupkannya ke dalam tinta. Pada 1884, teknologi pena semakin canggih. Lewis Edson Waterman membuat pena berkantung tinta. Jadi, tidak perlu berulang-ulang mencelupkannya ke dalam tinta.
    Sekitar 1960, ditemukan pena berujung lembut. Pena  ini  disebut  spidol. Tidak diketahui pasti siapa yang menemukannya. Mata pena spidol dibuat dari plastik berpori dan terdapat kantung tinta. Kantung  ini mengandung serat sintetis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H