Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 37, Sempurna Purnama Eka Nawa Warsa 2

22 Agustus 2021   14:09 Diperbarui: 22 Agustus 2021   18:22 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat  putih  pelangi  Kasih (  lukisan  Bp.Y.P Sukiyanto )

Sempurna Purnama Eka Nawa Warsa (2)

Cerita  sebelumnya :

Tangan ini yang sekarang menggandengku, menyalurkan kehangatan rahmat dari surga. Yang menjadikan jiwaku segar terlahir kembali untuk meneladani kesuciannya. Kehangatan itu merambah seluruh tubuh dan jiwaku, sehingga tubuhku seringan kapas menapaki jalan perak menuju purnama malam ini.

( Bersambung )

Dia semakin jauh menuntun menyusuri jalan bentangan sinar purnama, tapi rasanya hanya sekejap menembus sampai inti bulan. Sinar yang warna-warni ditengah purnama itu berputar perlahan dan memantulkan sinar putih, lembut beraura kedamaian, kesejatian akan kekudusan. Rasanya tiada kata yang tepat untuk dapat melukiskannya.

Sang Dewi berbisik lagi, "Putriku, sinar bulan ini putih bersih, seperti warna hosti, yang dipecah putraku, lambang tubuh-Nya sendiri untuk keselamatan tubuh dan jiwa bagi siapa yang menyantap-Nya.

"Pada malam perjamuan terakhir di bukit Getzemani, Dia, Putraku mengumpulkan para murid-Nya mengadakan perjamuan paska yang menjadi awal Paska perjanjian baru kebangkitan-Nya. Dia mengambil roti, memberkati, dan memecah roti, lalu membagikan kepada murid-Nya dan berkata: inilah tubuh-Ku yang dikurbankan bagi kamu, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku. Lalu Dia juga mengangkat piala persembahan yang berisi anggur perdamaian dan berkata: inilah darah-Ku, darah perjanjian baru yang akan ditumpahkan bagi kamu. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.

"Setelah itu dia berdoa semalaman, dikhianati oleh Yudas Iskariot murid-Nya, yang memberi tanda dengan sebuah ciuman yang seharusnya menjadi tanda kasih. Yudas membawa sepasukan tentara dan menangkap dan menyiksa anakku. Derita-Nya memuncak segala penyiksaan seolah Dia seorang pesakitan, padahal Dia orang yang datang dari keabadian. Namun Yahwe, Bapa-Nya, menghendaki itu terjadi. Dari darah dan penebusan-Nya di kayu palang, manusia dimurnikan dari jerat dosa.

"Mungkin sulit dimengerti oleh pikiran manusia, inilah misteri Allah yang ingin menunjukkan bahwa Allah, Yahwe Ellohim, adalah cinta kasih yang mewujud dalam pribadi Yoshua Emmanuel atau sering disebut Yesus anakku. Kejadian ini telah diramalkan oleh para nabi ribuan tahun sebelumnya. Dari semua yang dilakukan oleh anakku demikianlah segala isi Kitab Suci tergenapi, sepenuhnya terpenuhi.

Karena Dialah Sang Penebus, pribadi Sang Hyang Widhi yang mengejawantah, ambil bagian dan hidup sebagai manusia. Agar manusia kembali mencapai tataran kesucian yang dimiliki Tuhan, ikut ambil bagian dalam hidup Tuhan sebagaimana tujuan manusia diciptakan. Inilah ramalan-ramalan yang pernah ditulis dan dinubuatkan oleh para nabi.

"Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah 

kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita 

memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang 

biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup 

mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan 

kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, 

dipukul dan ditindas Allah. 

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh 

karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita 

ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. 

 

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya 

sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka 

mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

( Yesaya 53 : 2 -- 7 )

"Itulah gambaran penderitaan Putraku yang diramalkan Nabi Yesaya yang ribuan tahun meramalkan kejadian itu sebelum Dia menjelma dan lahir di dunia. Aku pun tak tahu semua itu, aku hanya berharap dan percaya ketika membaca Kitab Taurat dan kitab para nabi, namun penderitaan tidak berhenti pada kematian-Nya saja. Dia akan bangkit dengan mulia. Nabi yang sama pun, meramalkan-Nya.

"Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia---begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami."( Yesaya 52 : 13 -- 15 )

"Putriku, tidak hanya nabi Yesaya saja yang meramalkan dan bernubuat tentang Putraku, tapi juga Nabi Hosea meramalkan-Nya demikian:

 "Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.

 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.

 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

( Hosea 6 : 1- 3 )

Putraku menghadapi penderitaan-Nya dengan tabah karena itulah yang dikehendaki Bapa-Nya untuk menyelamatkan dunia ini hanya bisa karena Dia. Ini semua menjadi pelajaran bagi kita putriku, karena kehendak Yahwe adalah utama. Yerusalem sampai tersedu-sedu karena tidak mendengarkan kehendak Bapa dan menyalibkan Sang Kebenaran. Oleh Nabi Zakharia ditulis demikian

 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido."

( Zakharia 2 : 10 -- 11 )

"Nah, Putriku, itulah kesengsaraan dan penderitaan yang dialami Putraku telah kuceritakan kepadamu. Jika suatu hari kelak kamu menghadapi tantangan, rintangan, janganlah mundur, bersikaplah kesatria. Mungkin itu bukanlah yang kamu kehendaki, tapi jika kamu laksanakan, kamu akan mendapat anugerah yang luar biasa karena itulah kehendak Yahwe, Ellohim Sang Hyang Widhi, yang telah kau laksanakan.

 "Yerusalem adalah kota Tuhan, dan dengan disalibkannya putraku Yerusalem menjadi semakin terkenal dari dulu hingga kini banyak orang mengunjungi Yerusalem karena di tempat ini Tuhan menunjukkan jati diri-Nya. Tuhan yang mau mengorbankan diri. Tuhan yang penuh kasih kepada jiwa manusia sehingga rela di-SALIB-kan supaya jiwa manusia yang percaya kepada DIA kembali kepada kesejatian CITRA TUHAN, seperti sejak dijadikan.

Supermoon (  Kompas.com )
Supermoon (  Kompas.com )

"Yerusalem ... oh, Yerusalem menjadi kota Tuhan sepanjang masa, Putraku akan membimbing umat-Nya menuju Yerusalem Baru yakni kota Surgawi. Maka hendaklah hatimu, imanmu, terpaut hanya pada Dia Sang Kebenaran Kekal yang rendah hati, tunggangan-Nya hanya seekor keledai. Dia masuk dan menyucikan Yerusalem sebagai persiapan Paska dengan DIA sendiri menjadi domba korbannya sebagaimana ditulis oleh Nabi Zakharia

"Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai putri Sion, bersorak-sorailah, hai putri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

( Zakharia 9 : 9)

Malam ini di hadapanmu akan terbentang keindahan alam yang belum pernah kau saksikan. Aku minta Putraku untuk menunjukkan kuasa-Nya kepadamu, Putriku, karena engkau berniat hidup dalam tri kaul suci."

Malam itu segala keindahan jagad raya ini menyatu di depanku. Bayangan kehidupanku sejak aku masih dalam kandungan hingga aku seperti saat ini terlintas seperti film kehidupan yang diputar kembali. Seolah aku akan meninggalkan kehidupan ini dan memasuki kehidupan baru. Di hadapanku terbentang surga dengan segala pesonanya. Aku hanya bisa bersujud sesampai pada inti purnama yang membiaskan sinar lembut memelukku dalam damai. ( Bersambung )

 

Oleh  Sr.Maria  Monika  SND

22 Agustus, 2021

Artikel  ke : 444

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun