yang mulus, kemungkinan besar dia anak orang kaya. Kita bersikap baik
saja, nanti kalau sudah ketahuan siapa keluarganya, kita bisa memerasnya.
Bagaimana?"
"Setuju...." jawab Sekung.
Mereka tidak tahu bahwa aku bisa mendengar bisikannya, tapi aku pura-pura tidak tahu. Aku tersenyum dan siap untuk makan. Terhidang makanan urapan serba mentah yang menjadi kesukaanku karena makanan sayuran sangat menyehatkan. Lauknya ikan pindang dari laut utara yang ditangkap di Pantai Rembang. Pasangan yang cocok untuk menu hari ini. Nasinya tersedia dua rupa; nasi beras dan nasi jagung yang telah ditumbuk halus. Ada pula sayur bobor dari boros kunci yang sangat menghangatkan tubuh di bulan Februari yang dingin ini.
Semuanya menikmati hidangan sederhana ini dengan lahap. Suasanya di ruang makan menjadi hening karena semua sibuk dengan isi piring di hadapannya. Sesekali terdengar gerutuan dan umpatan dari tiga perempuan di seberang yang tidak menyukai menu yang dihidangkan.
"Kok tidak ada daging babi hutan atau daging anjing?" tanya Bui dengan
 setengah memekik.
"Iya, aku juga pengin makan daging. Daging ular juga tidak apa-apa, asalkan
ada daging," timpal adiknya.