Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 34, Perutusan Misi Jiwa Kelana 7

18 Agustus 2021   09:45 Diperbarui: 18 Agustus 2021   12:23 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan  Kanuragan  (  Lukisan  Bp  Y.P  Sukiyanto )

yang mulus, kemungkinan besar dia anak orang kaya. Kita bersikap baik

saja, nanti kalau sudah ketahuan siapa keluarganya, kita bisa memerasnya.

Bagaimana?"

"Setuju...." jawab Sekung.

Latihan  Kanuragan  (  Lukisan  Bp  Y.P  Sukiyanto )
Latihan  Kanuragan  (  Lukisan  Bp  Y.P  Sukiyanto )

Mereka tidak tahu bahwa aku bisa mendengar bisikannya, tapi aku pura-pura tidak tahu. Aku tersenyum dan siap untuk makan. Terhidang makanan urapan serba mentah yang menjadi kesukaanku karena makanan sayuran sangat menyehatkan. Lauknya ikan pindang dari laut utara yang ditangkap di Pantai Rembang. Pasangan yang cocok untuk menu hari ini. Nasinya tersedia dua rupa; nasi beras dan nasi jagung yang telah ditumbuk halus. Ada pula sayur bobor dari boros kunci yang sangat menghangatkan tubuh di bulan Februari yang dingin ini.

Semuanya menikmati hidangan sederhana ini dengan lahap. Suasanya di ruang makan menjadi hening karena semua sibuk dengan isi piring di hadapannya. Sesekali terdengar gerutuan dan umpatan dari tiga perempuan di seberang yang tidak menyukai menu yang dihidangkan.

"Kok tidak ada daging babi hutan atau daging anjing?" tanya Bui dengan

 setengah memekik.

"Iya, aku juga pengin makan daging. Daging ular juga tidak apa-apa, asalkan

ada daging," timpal adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun