Wanita-wanita yang demikian menyerahkan hidupnya, waktunya, keterampilannya, pengetahuannya untuk perkembangan sesamanya, meskipun rahimnya tidak pernah melahirkan anak-anak kehidupan. Dia tetap perempuan karena dia mempunyai dan memeluk kesejatian dirinya sebagai wanita, yang berani ditata dan berani menata.
 Dia mempunyai harkat hidup untuk mengemban, mengembangkan, mendidik anak-anak yang yang bukan anaknya, karena semua itulah harkat sejati hati wanita, yang memelihara dan memperhatikan, melestarikan kehidupan.
Betapa luhurnya dilahirkan sebagai perempuan yang demikian. Bundaku Ratu selalu menasihatiku, jadi aku selalu disadarkan akan tugasku sebagai wanita yang berani menata dan berani ditata, seorang perempuan yang mempunyai, mengandung, membawa, dan melahirkan kehidupan. Kesadaran ini membuatku selalu merenung, menatap kehidupan dan mengolahnya kembali, gerakan menata hati nurani dan mengolah hidup diajarkan oleh Ayahhanda Prabu, dan Ibunda Ratu, agar hidup yang sekali ini senantiasa bermakna bagi diri sendiri maupun sesama.
( Â Bersambung )
Â
Oleh  Sr. Maria Monika  SND
18 Juli 2021
Artikel  ke :406
Â
Wanita terhormat bukan hanya karena dapat melahirkan anak-anaknya, namun yang tidak melahirkan  buah kehidupan, dia  tetap terhormat kalau mempunyai kasih yang tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H