Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode Gua Garba 2

13 Juli 2021   09:14 Diperbarui: 13 Juli 2021   09:33 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat Putih Pelagi Kasih ( lukisan Bp Y.P Sukiyato dok.pri)

Demikian pula apabila yang dirasakan adalah banyak hal negatif, dia juga akan berkembang dengan menyimpan dan mudah terpancing oleh hal-hal yang negatif. Kalau ibundanya menerima dia, dia akan mudah menerima orang lain, lingkungannya, mudah bersahabat, dan menghargai hidup persaudaraan. Namun jika ibunya menolak dia, sang jabang bayi akan merasa ditolak dan dia juga akan menolak segala bentuk kasih sayang, perhatian dari sesamanya.

Bisa jadi dia akan menuntut untuk mendapatkan semua yang belum dirasakan sejak dalam kandungan ibu dengan ulah yang menggemparkan baik bagi ibunya sendiri maupun orang-orang sekitarnya. Oleh karena itu setiap perempuan hendaknya berhati-hati saat dia mengandung.

Saat itulah dia sungguh diproklamirkan sebagai perempuan, dia sebagai empu yakni mengandung dan menyimpan, memelihara benih kehidupan di dalam rahimnya. Benih yang dianugerahkan Sang Khalik agar kelak berbahagia, memuji dan mengabdi Hang Murbeng jagad penguasa alam semesta yang telah mencintai setiap jabang bayi.

Setiap bayi yang lahir dicintai-Nya dengan cinta tanpa syarat. Setiap bayi adalah buah cinta kasih, maka dihormati dan dilindungi serta dicintai keberadaannya. Itulah tanggung jawab pria dan wanita dalam melangsungkan dan mengikat diri dalam pernikahan. .  ( Bersambung )

 

Oleh  ; Sr  Maria  Monika  SND

13  Juli   2021

Artikel  ke : 400

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun