Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf  ( Luk 3: 23)
Dalam  Kitab  Suci St Yosef  sedikit dan  jarang  sekali  disebut, bahkan  dalam  sejarah  gereja  dia  juga  terlupakan.  Meski  diam  dan tidak  menonjol  namun  perannya  dalam  keluarga  kudus  sungguh  luar  biasa. Saya  masih  terkenang cerita  dalam  sebuah  film "Bambino il nome  di Gesu",dalam  film  itu  diceritakan  bagaimana  pengorbanannya  melindungi  Bunda  Maria  dan  bayi  Yesus saat  pengungsiannya  ke  Mesir sampai  terjadi  perpisahan  dengan  mereka  karena Yosef menolong  tetangganya  yang  kebakaran.
Tali  batin  antara  Yesus  dan  Yosef  begitu  kuat  sehingga  sekian  tahun  perpisahan  itu  Yesus  bisa  mengenali  dari  kejauhan dan  lari  menemui  St Yosef  ditepi  pantai.
Waktu itu  Yesus  sudah  cukup  besar, kira --kira  umur 8  tahun. Imajinasi  yang  luar  biasa  dari  Sang  sutradara  menggambarkan  keterpisahan  keluarga  kudus  dalam  pengembaraannya.
Dalam  film  itu tampak perjuangan  St  Yosef  dalam  melindungi  dan  mencari  Yesus  dan  Bunda  Maria  sungguh  menakjubkan.  St  Yosef  tidak  begitu  saja  terkenal  dan  menjadi  devosi  seperti  sekarang  ini. Merentang  waktu  panjang  dalam  sejarah  gereja.
Penghormatan  kepada  Santo  Yosef
Setelah banyak refleksi dan studi  penghormatan kepada St Yosef  selaku  bapa  pemelihara Yesus berkembang sangat  perlahan bukannya seketika menjadi jelas, gamblang. Bahkan hingga kini banyak umat Katolik cenderung beranggapan bahwa St Yosef adalah seorang santo yang mengagumkan, namun ia bukanlah bapa yang sesungguhnya dari Yesus, sebab itu  orang  menghormatinya  sebagai  pelindung Bunda Maria.
Dengan tanggapan sepintas macam itu, orang-orang tersebut segera saja melupakan St Yosef dan  mengasingkannya  dibalik  layar karya  penebusan.
Diawali  oleh St Agustinus dan beberapa pujangga lainnya  menulis mengenai St Yosef. Namun  dalam  sejarah Gereja menunjukkan bahwa St Yosef adalah korban "benign neglect" (= kelalaian yang tak membahayakan) dari para kudus dan para Bapa serta para Pujangga Gereja diabad  awal.
Pendapat  semacam ini merupakan pandangan umum pada tigabelas abad pertama kekristenan. Akhirnya gelombang devosi kepada  St  Yosef  ini bergerak perlahan terutama  dalam  kurun  waktu 500 tahun berikutnya dan kita mendapati awal mula yang sederhana dari devosi yang  kokoh kepada St Yosef.
Tentunya  kehadiran  Santa  Theresia  dari  Avilla  sangat  mendukung  dalam devosi  kepada  St  Yosef. Dia menggunakan  nama  St  Yosef  untuk  12  biara  baru yang  didirikannya.  Dia  begitu  antusias  dan  dengan  menarik  menulis  tentang  Santo  Yosef  yang  sungguh  luar  biasa. Pada  abad pertengahan  abad  ke tujuh  belas merupakan  jaman  keemasan bagi teologi  tentang  martabat, kekudusan dan panggilan  serta  perantaraan St  Yosef  mulai berkembang.
Sejak dari Paus Pius IX hingga Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II, telah menyampaikan ajaran-ajaran penting mengenai St Yosef dalam dokumen-dokumen resmi gereja.  Hal  itu  merupakan perhatian dan gelombang  besar  bagi  devosi  kepada  St  Yosef. Apalagi  sejak Paus  Pius IX secara  resmi memaklumkan  St  Yosef sebagai  pelindung  gereja  semesta ( Th 1870).