Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Santo Yosef, Pria Rendah Hati Pelindung Sang Sinuci

19 Maret 2021   12:32 Diperbarui: 19 Maret 2021   13:11 5103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
St Yosef & Yesus ( katolik.com )

               

Setiap tanggal  19  Maret, Gereja  Katolik  merayakan  Pesta  Santo  Yosef  sebagai Pelindung  Keluarga  Kudus. Bapa  Suci  Paus  Fransiskus, mengkhususkan  Tahun  ini  sebagai  Tahun  St  Yusuf  yang  tersirat  penjelasannya  dalam  Ensiklik PATRIS  CORDE, Sebagai Peringatan  150  tahun Pemakluman Santo  Yosef sebagai  Pelindung  Gereja  Semesta.

Dalam  tulisan  ini  penulis  ingin  berkisah sewaktu  ziarah  ke  gereja  Santo  Yosef di  Nazareth, Holy  Land.

Mengenal  Santo  Yosef

Tidak  jauh  dari  gereja  Maria  Annuciation,ada  gereja  St  Yosef / St  Yusuf, sekitar  20  langkah  sudah  sampai  ditempat  itu. Hari  itu  mentari  memancar  cerah, para  peziarah datang  dari  pelbagai  bangsa  dan  daerah hingga  penuh  sesak.

Kiranya  tiada  lengkap  jika  kami  hanya  mengunjungi  Gereja  maha  megah  di kota  Nazareth  yaitu  Gereja  Maria  Annuciation, dan  melewatkan  gereja  St  Yosef.

Sebagaimana  gereja  Maria  Annuciation  yang  dibangun  diatas  rumah  Santa Maria, demikian  juga  gereja  St  Yosef  dibangun diatas  rumah  St  Yosef. Mereka  bertetangga, mungkin  orang  tua  mereka  Santa  Anna  dan  St  Yoakim  menjodohkan  mereka  karena  sudah  saling  kenal.

Gereja  St  Yosef  tak  kalah  ramai  dan  penuh  pengunjung, sebagaimana  gereja  Maria  Annuciation. Ekaristi  Suci  juga  berlangsung  berulang  kali, bagi  para  peziarah  yang  disertai  dengan  Imam.

Karena  kami  telah  merayakan  Ekaristi di  Kana,  maka  kami tidak  merayakannya  lagi  di  kedua  gereja  ini.  Kami   melihat  bagian  bawah  dalam  dimana  terdapat  tempat  kerja  dan  kamar  tidur  St  Yosef  yang  ditutup  kaca, nampak  tumpukan  batu  tua  tempo  dulu  sebagaimana  aslinya. Tempat  tersebut  tertata  rapi.

Saya  terbawa  dalam  permenungan  tentang  St  Yosef , orang  yang  rendah  hati,tulus, sederhana  pilihan  Tuhan  untuk  melindungi   Bunda Maria  dan  Kanak  Yesus. Dari  padanyalah  Yesus  mendapat  sisilah  keluarga  Daud  seperti  yang  diramalkan  para  Nabi. 

 

Dalam  Kitab  Suci  tertulis  beberapa  kutipan  tentang  dia  sebagai  berikut:

 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus     ( Matius 1 : 16)

"Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"  yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. ( Matius 1:20 -- 24)

 

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

( Lukas 1: 26 -- 27)

Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama  Betlehem,  karena ia berasal dari keluarga  dan keturunan Daud supaya  didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktu nya bagi Maria untuk bersalin,

( Lukas 4: 2-6)

Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.

( Lukas 2 : 16 ) "Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.

" Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

(Matius 2 : 13 -15)

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf  ( Luk 3: 23)

Dalam  Kitab  Suci St Yosef  sedikit dan  jarang  sekali  disebut, bahkan  dalam  sejarah  gereja  dia  juga  terlupakan.  Meski  diam  dan tidak  menonjol  namun  perannya  dalam  keluarga  kudus  sungguh  luar  biasa. Saya  masih  terkenang cerita  dalam  sebuah  film "Bambino il nome  di Gesu",dalam  film  itu  diceritakan  bagaimana  pengorbanannya  melindungi  Bunda  Maria  dan  bayi  Yesus saat  pengungsiannya  ke  Mesir sampai  terjadi  perpisahan  dengan  mereka  karena Yosef menolong  tetangganya  yang  kebakaran.

Tali  batin  antara  Yesus  dan  Yosef  begitu  kuat  sehingga  sekian  tahun  perpisahan  itu  Yesus  bisa  mengenali  dari  kejauhan dan  lari  menemui  St Yosef  ditepi  pantai.

Waktu itu  Yesus  sudah  cukup  besar, kira --kira  umur 8  tahun. Imajinasi  yang  luar  biasa  dari   Sang  sutradara  menggambarkan  keterpisahan  keluarga  kudus  dalam  pengembaraannya.

Dalam  film  itu tampak perjuangan  St  Yosef  dalam  melindungi  dan  mencari  Yesus  dan  Bunda  Maria  sungguh  menakjubkan.  St  Yosef  tidak  begitu  saja  terkenal  dan  menjadi  devosi  seperti  sekarang  ini. Merentang  waktu  panjang  dalam  sejarah  gereja.

Penghormatan  kepada  Santo  Yosef


Setelah banyak refleksi dan studi  penghormatan kepada St Yosef   selaku  bapa  pemelihara Yesus berkembang sangat  perlahan bukannya seketika menjadi jelas, gamblang. Bahkan hingga kini banyak umat Katolik cenderung beranggapan bahwa St Yosef adalah seorang santo yang mengagumkan, namun ia bukanlah bapa yang sesungguhnya dari Yesus, sebab itu  orang   menghormatinya   sebagai  pelindung Bunda Maria.

Dengan tanggapan sepintas macam itu, orang-orang tersebut segera saja melupakan St Yosef dan  mengasingkannya  dibalik  layar karya  penebusan.

Diawali  oleh St Agustinus dan beberapa pujangga lainnya  menulis mengenai St Yosef. Namun  dalam  sejarah Gereja menunjukkan bahwa St Yosef adalah korban "benign neglect" (= kelalaian yang tak membahayakan) dari para kudus dan para Bapa serta para Pujangga Gereja diabad  awal.

Pendapat   semacam ini merupakan pandangan umum pada tigabelas abad pertama kekristenan. Akhirnya gelombang devosi kepada  St  Yosef  ini bergerak perlahan terutama  dalam  kurun  waktu 500 tahun berikutnya dan kita mendapati awal mula yang sederhana dari devosi yang  kokoh kepada St Yosef.

Tentunya  kehadiran  Santa  Theresia  dari  Avilla  sangat  mendukung  dalam devosi  kepada  St  Yosef. Dia menggunakan  nama  St  Yosef  untuk  12  biara  baru yang  didirikannya.  Dia   begitu  antusias  dan  dengan  menarik  menulis  tentang  Santo  Yosef  yang  sungguh  luar  biasa. Pada  abad pertengahan  abad  ke tujuh  belas merupakan  jaman  keemasan bagi teologi  tentang  martabat, kekudusan dan panggilan  serta  perantaraan St  Yosef  mulai berkembang.

Sejak dari Paus Pius IX hingga Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II, telah menyampaikan ajaran-ajaran penting mengenai St Yosef dalam dokumen-dokumen resmi gereja.  Hal  itu  merupakan perhatian dan gelombang  besar  bagi  devosi  kepada  St  Yosef. Apalagi  sejak Paus  Pius IX secara  resmi memaklumkan  St  Yosef sebagai  pelindung  gereja  semesta ( Th 1870).

Selanjutnya Paus  Leo  ke XIII mengeluarkan  ensikliknya  "Quamquam Pluries", pada  tahun 1889  yang  mengangkat kedudukan   St  Yosef sebagai  pelindung  keluarga  kudus. Sungguh dalam  kenyataannya  St  Yosef  begitu  dekat  dengan  Bunda  Maria  dan  Yesus  melebihi  siapapun.

Teristimewa Paus Yohanes Paulus II pada  tahun  1989  menyampaikan kepada kita suatu  refleksi  dan  penjelasan yang sungguh indah mengenai panggilan unik St Yosef dalam rencana keselamatan Allah  yang  disebut  Redemptoris Custos  (Pelindung sang Penebus). 

 

Anjuran Apostolik ini mengingatkan kita akan apa yang menjadikan St Yosef istimewa, bukan hanya bagi kita secara pribadi, melainkan bagi Gereja semesta. Anjuran Apostolik ini  terispirasi  dari  peringatan  100 tahun diterbitkannya   ensiklik oleh Paus Leo XIII, yang berbicara tentang Peran dan Perutusan St Yosef dalam kehidupan Yesus dan Gereja, juga  memberi  inspirasi bagi  umat  katolik  yang  berdevosi  pada  St  Yosef.

Dalam kata-kata Paus Leo XIII, "Tuhan, dengan memberikan Yosef kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yosef  kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur."

Jika  kita  merenung   merefleksikan  kekudusan antara  Bunda Maria dan  St  Yosef, tentu saja mesti, dipelihara secara seimbang. Relasi Maria dengan Yesus jauh melampaui relasinya dengan Yosef.

Namun Paus Leo XIII mengingatkan kita bahwa sesudah Maria, tak seorang pun memiliki martabat yang terlebih agung dari St Yosef, tak seorang pun memiliki kekudusan yang melebihi  St Yosef.  Pemahaman dan penghormatan yang begitu mulia terhadap martabat St Yosef tidak berkembang seluruhnya seketika itu juga; dibutuhkan studi dan meditasi terus-menerus akan panggilan gandanya.

Ekstrim terlalu banyak atau terlalu sedikit haruslah dengan seksama dihindari. Tanggapan khas yang sering kali dijumpai adalah dalam Injil dikatakan Yosef adalah seorang yang tulus hati.

        

Yesus,  Bunda  Maria dan  St Yosef membentuk Keluarga Kudus  karena  rencana  Ilahi. Kesatuan manusia inti dari strategi Tri Tunggal  Yang  Maha  Kudus  dalam inkarnasi dan penebusan.

Mereka ada bersama-sama  dalam sejarah keselamatan. Ketiganya tak terpisahkan, dan sepatutnya  dipandang dan dipahami bersama-sama secara teologis, pastoral, maupun dalam karya seni Gereja. Identitas istimewa  mereka  dalam  rancangan Allah saling berkaitan. Memandang mereka secara terpisah sungguh  disayangkan  dan dapat  menyesatkan.

Begitu ke-Allah-an Yesus dan keibuan yang perawan dari Maria kokoh ditetapkan dalam doktrin Katolik dan dalam pemahaman umum, Yosef mulai muncul tanpa khawatir bahwa posisinya yang unik sebagai bapa yang perawan dari Yesus dan suami yang perawan dari Maria akan disalahtafsirkan.

Allah  telah memilih  orang  yang  pantas untuk  menjadi  suami  Maria  dan  Bapa  pemelihara  Yesus, seorang  yang  sederhana, suci, penuh  suka cita dalam  pelbagai  kesulitan untuk  melindungi  keluarga  kudus. Dia  tetap menempati  posisi  yang  jauh  melampaui semua  manusia  yang  lain. Karena  dari  padanyalah  Yesus  mendapatkan  sisilah.

Selain  itu  St  Yosef  dipilih  Tuhan  untuk  menjadi  suami  Bunda  Maria, suatu  perkawinan  suci murni  dan  perawan  untuk  dapat mengejawantahkan  dan  melayani  inkarnasi  Allah yang  menjilma  menjadi  manusia  untuk  menyelamatkan  umat-Nya.

Padanyalah  Allah  mempercayakan  sebuah  tanggung  jawab  sebagai  kepala  keluarga, agar  Putra  Allah  dapat  lahir, diterima dan  bertumbuh sebagaimana  layaknya  anak  dalam  keluarga, dalam  suatu perkawinan  yang  kudus.Dia  dipersatukan  dengan  Yesus  secara  rohani dalam  ikatan  kebapakan  sejati.  

Bagaimanakah kita dapat mengerti dan  memahami bahwa St  Yosef  menjadi dia, sebagai  pribadi dengan segala yang ada padanya itu karena Maria? Artinya, St Yosef dianugerahi tanggung jawab kebapaan atas Yesus oleh karena perkawinannya yang perawan dengan Sang  Bunda Allah.

Gereja St Yosef di Nazareth ( dok pri )
Gereja St Yosef di Nazareth ( dok pri )
Melalui perkawinan ini, St Yosef bukanlah sekedar seorang bapa angkat, bapa  asuh, ataupun bapa  pemelihara Yesus; melainkan jauh lebih dari itu. Yesus diberikan kepada Maria bukan hanya sekedar ia seorang perawan, melainkan karena ia adalah isteri yang perawan dan sah dari St Yosef.

Yesus diberikan kepada keluarga St Yosef, dan hal itu dilakukan hanya melalui Maria. Suatu  rencana  Ilahi  yang  indah dalam  membentuk  keluarga  Kudus  dalam  karya  inkarnasi.

 

Sebagai  perbandingan saat  dipuncak Kalvari, ketika Yesus mempercayakan dan  menyerahkan Maria kepada St Yohanes dan  tinggal serta  dipelihara sepanjang sisa hidupnya di dunia, hal itu  sungguh  bermakna  merupakan tanda dari perkenanan ilahi  Yesus.

Kita terpesona akan kekudusan Yohanes, sebagai  murid  terkasih. Namun demikian, betapa terlebih lagi perkenanan ilahi ketika Yosef dipilih untuk menjadi suami Maria sepanjang berpuluh tahun masa hidup tersembunyi, sebagai salah satu dari sedikit orang yang diserahi kepercayaan Misteri Inkarnasi.

Meski St Yosef  bukanlah bapa Yesus secara fisik, namun ia dianugerahi ikatan rohani kebapaan atas seorang Putra yang adalah Putranya sendiri sebab  Yesus adalah Putra Maria

Seyogianya  kita  senantiasa  mengingat  peran  serta  St Yosef. Apa yang dilakukan St Yosef  bagi Yesus dan Maria, akan dilakukannya juga bagi kita, baik bagi kita pribadi maupun bagi Gereja semesta.

Perkembangan devosi kepada St Yosef pada kenyataannya merupakan segi lain dari devosi kepada Maria. Permenungan secara lebih mendalam akan perutusan Yosef menghantar kita untuk mengenal secara lebih mendalam keagungan Maria.

Posisi St Yosef dalam hubungannya dengan Yesus Kristus, Penebus kita, bertumbuh dari posisinya sehubungan dengan Maria, Bunda sang Penebus. Hal yang sama berlaku pula bagi Maria dan Yesus.

Semakin kita mengenal Maria, semakin kita akan mengenal Putranya, yang dari-Nya Maria mendapatkan segala martabat dan Ia yang ia renungkan dengan setia. Paus Benediktus XV dengan jelas mengungkapkan gagasan ini, "Oleh St Yosef kita dihantar langsung kepada Maria, dan oleh Maria kepada sumber dari segala kekudusan, Yesus Kristus, yang menguduskan kebajikan keluarga melalui ketaatan-Nya kepada St Yosef dan Bunda Maria."

Tempat kerja St Yosef ( dok pri )
Tempat kerja St Yosef ( dok pri )
Sangat  menarik bagiku  dialog  yang  terjadi  dalam  Film  Nativity.  Bunda  Maria  berkata  kepada  Yesus :" Yesus, engkau  harus  bangga  mempunyai  bapa  seperti  Yosef", dan  Yosefpun  menanggapinya : "  Aku  menjadi  seperti  ini  karena  engkau  Maria" antara  Maria  dan  Yosef  saling memberi  dan  berbagi  berkat mewujudkan  dan  mengutamakan  kehendak  Allah  dalam  hidup  perkawinan  mereka.

Sehingga  dimampukan  untuk  menghantar  Yesus  memenuhi  kehendak  Allah juga  sebagi  penebus dunia  yang  wafat  di  salib.  Betapa  indahnya  kalau  pasangan  suami  istri  saling  memberi  dan  berbagi  berkat, sehingga  menghantar, membimbing, mendidik  anak-anaknya  sebagaimana  keluarga  kudus. St  Yosef yang  rendah  hati  doakanlah  kami***

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND


19  Maret, 2021


Artikel  ke  297

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun