Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka Saatnya Membajak Nurani

16 Agustus 2020   14:15 Diperbarui: 16 Agustus 2020   14:32 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan  masih  banyak  peristiwa  yang  menindas  dan  merampas  bahkan  merusak  dan  membunuh  milik  maupun  jiwa  sesama. Apakah  ini dapat  disebut  seseorang  atau  kita sudah   merdeka?

Masih  banyak  hal yang perlu  kita benahi dan perjuangkan bersama. Maraknya  Perdagangan  manusia, tindak  kekerasan  sexual  terutama  pada  anak-anak  dibawah  umur, kekerasan  dalam  rumah  tangga, hak  asasi untuk  beribadah dan  memeluk  iman  dan  kenyakinan.

Semua  ini  menuntut  suara  hati  kita  untuk  mendengar  seruan  mereka dalam  situasi  yang  mungkin  tidak  dipedulikan  oleh  sesamanya. Menuntut  kita  untuk  bertindak  dan  bergerak  untuk  memberhentikannya atau  paling  tidak  mencegahnya  supaya  tidak  terjadi  lagi.  

Apa  yang  perlu  kulakukan?

Upacara Bendera (dok pri )
Upacara Bendera (dok pri )
Inspektur Upacara ( dok pri )
Inspektur Upacara ( dok pri )
Sebelum  kita membereskan  kekacauan  yang  terjadi  diluar  diri  sendiri, hendaklah  kita  membereskan  dan  memperteguh  niat  dan  mewujudkannya  pada  tindakan terhadap  diri  sendiri. Dalam  surat  Rasul  Paulus  kepada  Umat  di  Galatia ( Gal 5:13-19, 6: 10 ) tertulis :

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"  Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah.

Kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun