Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka Saatnya Membajak Nurani

16 Agustus 2020   14:15 Diperbarui: 16 Agustus 2020   14:32 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat  pandemic  ini  saya  yang  sebelumnya  biasanya  berkeliling  mengunjungi  komunitas  SND  dimanapun  berada, kini  harus full  berada  dibiara.  Sejak  28 Februari 2020  sepulang  saya  berkeliling, pulau  Jawa, Lampung, Merauke terus  ke  pulau  Guimaras , Ilo-ilo, Balanga- Bataan, ke 3 nya  ada  di  Philippina. Saya  sering  menyebutnya  turne (  turu  rono  rene =  tidur disana disini/ tidur  dimana  saja).

Suatu  senja sambil  mengiris  kulit  buah dan  sisa  sayuran, sampah  yang  hendak  kujadikan  pupuk. Pandangan  saya  melongok  ke  jalan raya. Sudah  banyak  pedagang  bendera  di sekitar  komplek  sekolah &  biara  tempat  saya  berada. Ini  tandanya  bahwa  Hari  Ulang  Tahun  Kemerdekaan  RI hampir  tiba.

 Ya.. HARI  KEMERDEKAAN, terbersit  dibenakku suatu  pertanyaan  sudahkah  saya  merdeka? Akan  kuisi  apa  kemerdekaan  ini? Sudahkah  bangsaku  benar  benar  merdeka? Sebelum  merembet  ke  pertanyaan  reflektif  yang  lebih  luas, saya  tentu tanya  pada  diri  sendiri.

Bahkan  pertanyaan ini  berlangsung  memenuhi  benakku  pada  saat  meditasi / doa  sore. Terbersit kalimat  dalam  UUD  45  yang  pernah  kuhafal  sejak  di bangku  sekolah.

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.".

foto

Upacara Bendera ( dok pri )
Upacara Bendera ( dok pri )
Saya  bertanya  pada  diriku  sendiri, : "Sudahkah saya  menjadi  pribadi  yang  merdeka?" "Sudahkah saya  memberi kemerdekaan kepada  sesamaku untuk  memeluk keyakinannya, agama pun  kepercayaannya?"

"Apakah saya mengusahakan hidup rukun bersatu berdampingan dengan  saudara-saudariku,yang  beragama, berbudaya lain?" "Apakah saya memberi  mereka  rasa  aman?", " Apakah  saya  menghargai  dan  menghormati  martabat  mereka?", " Apakah  saya  telah  berlaku  adil dan  murah  hati  memberi dan  menolong  sesamaku  yang  kurang  beruntung?"

Kalau  semua  itu  sudah  saya lakukan. Saya  boleh  lega dan  bangga  sebagai   warga  bangsa  Indonesia yang  telah  memberi  warna pada  NKRI, mengamalkan  Pancasila  dan  melaksanakan  Bhineka  Tunggal  Ika. Tetapi jika  belum, inilah  saatnya  pada  momentum  Hari  Ulang  Tahun  Kemerdekaan  yang  ke 75, kita  masing-masing  pribadi  yang  mengaku  Putra  Putri dan  berbangsa  INDONESIA untuk  membajak  HATI  NURANI  kita supanya  menjadi  ladang  persemaian  yang  subur, bagi  segala  karunia  kebaikan  yang  datang  dari  Tuhan.

 Memang  benar  Indonesia  sekarang  lepas  dari  penjajahan bangsa  asing, namun  apakah  sungguh  merdeka? Secara  budaya, ekonomi, beragama? Apakah  masing-masing  penghuni  NKRI  ini  sudah merdeka?

Merdeka ( dok pri )
Merdeka ( dok pri )
Baru - baru  ini telah heboh  terjadi  menjelang  Idul  Adha  keluarga  yang  kerampokan  kerbaunya, dan  sebagian  diketemuan  telah  dibantai  habis. Ada lagi  di Blora  pada  pl 07.00 Toko  Emas  dirampok. Makam  adat  ditutup  tidak  diijinkan, ada  keluarga  yang  sedang  berdoa  bersama di grebek  dan  dianiaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun