Mohon tunggu...
Lay Monica Ratna Dewi
Lay Monica Ratna Dewi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teknologi Bisa Jadi Racun, Sadarilah!

29 Desember 2012   11:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:51 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Aku suka sebel. Sering teman yang diajak ngobrol kayak terhipnotis HP. Kalau lagi ngobrol ya ngobrol, jangan sambil SMS-an, kan orang yang diajak ngobrol jadi sebel,” kata Kenny, siswa SMA Van Lith Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Bahkan, di Jepang muncul komunitas yang menuntut pemerintah membuat undang-undang untuk mengizinkan dan mengatur mereka agar bisa menikah dengan tokoh virtual.

Mengerikan! Seseorang bisa lupa kodrat saking maniaknya dengan dunia maya. Wah MuDAers, ngeri juga ya dampak teknologi!

Teknologi akan berguna kalau bisa dimanfaatkan dengan baik. Tapi, seringkali Ibu melihat anak-anak yang acuh tak acuh saat jam belajar karena asyik internetan di laptop. Tugasnya jadi terabaikan,” kata Ibu Yani, guru Bimbingan Konseling SMA Van Lith.

”Ini juga kecenderungan masyarakat zaman sekarang. Teknologi itu bisa 'menghipnotis orang kalau tidak dikendalikan penggunaannya,” lanjut Ibu Yani .

Siapa sih yang bisa mengendalikan gejolak teknologi? Enggak ada!

Hasrat manusia yang selalu ingin tahu enggak bisa dihentikan. Manusia selalu mencari hal baru yang menjadi awal semakin berkembangnya teknologi.

Teknologi memang penting bagi kehidupan kita dan enggak harus dijauhi. Tapi, ingat! Teknologi diciptakan buat manusia, bukan manusia yang diciptakan buat teknologi.

Jika kita bisa menyadari betapa besar manfaat teknologi, kita juga perlu memahami bagaimana memanfaatkan teknologi dengan benar dan maksimal. Caranya, dengan mengendalikan diri sendiri untuk taat pada kewajiban kita, dan tahu waktu. Jadi, bagi waktu kita dengan konsisten.

Misalnya, waktu kita belajar dan mengerjakan tugas. Usahakan kita fokus dengan tugas dan materi pelajaran. Memang, belajar sambil nonton TV itu asyik juga. Bahkan, ada orang yang terbiasa dengan cara belajar seperti itu. Tapi, jika suatu hari ia harus belajar tanpa TV, bisa repot tuh.

Jadi, bertemanlah dengan teknologi. Tapi, jangan lupa dunia kita. Kita hidup bersama kebutuhan, kewajiban, dan orang lain yang perlu kita perhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun