Mohon tunggu...
Monginsidi Jalil
Monginsidi Jalil Mohon Tunggu... Guru - Guru

Karena Setiap Jengkal Tanah Air Indonesia Itu Indah, Kawan ..... !!!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Batu Akik dan Misteri Rp. 8 Juta di Puncak Padangpatu

21 Mei 2015   16:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling pertama kulihat adalah lokasi sekolahku, yang dengan bantuan lensa 300 mm tadi kelihatan lebih dekat walaupun jaraknya mungkin sekitar 5 km dari tempatku berada. Sayang smartphoneku telah lowbat jadi Aku tidak bisa mengukur jaraknya yang pasti dengan menggunakan aplikasi pengukur jaraknya. Segera kugeser agak ke kanan dan Alhamdulillah jalan masuk ke kawasan Padangpatu terlihat dengan jelas.

Aku segera beranjak dari tempatku, namun tidak langsung turun. Aku mendaki kembali ke salah satu puncak yang agak tinggi dari yang kutempati tadi untuk memuaskan pandanganku tanpa terhalang oleh sesuatu.

Aku memang sengaja ingin berlama-lama di sini sambil menunggu mereka yang belum muncul-muncul juga apalagi rute untuk pulang sudah kulihat.

Sambil menikmati pemandangan yang indah dari Puncak Padangpatu, pikiranku menerawang. Aku berpikir, kemungkinan gunung ini mengandung sesuatu yang berharga di dalamnya karena susahnya tanaman untuk tumbuh di kawasan ini. Apalagi melihat ke sekeliling yang dipenuhi dengan butiran-butiran mirip pecahan kaca halus yang jika terkena sinar matahari akan mengkilap bagai permata. Aku juga berpikir, gerangan kejadian apa yang pernah terjadi di gunung ini sehingga dijadikan tempat untuk melakukan ritual oleh beberapa penduduk yang masih mempercayai adanya kekuatan lain yang dijadikan sandaran selain Allah SWT.

Berbicara mengenai penghuni Padangpatu, jelas jawabnya ada. Entah penghuninya makhlus kasat mata seperti ular dan hewan-hewan lainnya seperti sapi liar yang sering merumput di kawasan ini, juga penghuni dari makhluk tak kasat mata yang memang banyak berdiam di hutan-hutan, sungai-sungai, atau di pegunungan seperti ini.

Beberapa tahun yang lalu waktu Kami pertama kali ke sini, Aku mencoba mengaktifkan pendeteksi makhluk tak kasat mata yang ada di lokasi ini dan ternyata memang ada dan terpusat di tempat yang sering dijadikan untuk melakukan ritual. Hal itu ditandai dengan tampilan merah di layar yang semakin banyak jika tempat tersebut didekati dan pendeteksinya berbunyi keras. Walau pendeteksi ini tidak bisa dijamin keakuratannya, namun Kami berdua tetaplah yakin bahwa di lokasi ini Kami tidaklah sendirian. Karenanya sebelum Kami masuk ke kawasan ini, Kami tetaplah minta izin dengan mengucapkan salam kepada semua penghuni yang ada di kawasan ini.

Padangpatu yang menyimpan pemandangan indah jika dilihat dari puncaknya juga menyimpan berbagai macam misteri yang belum bisa Kami ketahui terlalu banyak sampai saat ini. Di samping narasumber yang enggan bercerita terlalu jauh tentang keberadaan Padangpatu, juga orang-orang yang bisa ditempati bertanya jumlahnya makin berkurang dan yang sering melakukan ritual di Padangpatu pun tidak bisa menjelaskan secara rinci mengapa mereka melakukan hal seperti itu.

Misterinya itulah yang membuat Padangpatu tetaplah berdiri kokoh dan tak terjamah sampai sekarang ini. Mungkin di dalam perutnya tersimpan berbagai macam bebatuan mulia seperti emas dan lain sebagainya yang tidak bisa dieksplorasi karena kekuatan mistis yang dipunyainya. Pun dengan misterinya itu, kecantikan alam Pujananting tetaplah terpelihara dari tangan-tangan penguasa dan pengusaha yang tidak bertanggungjawab merusak keasrian alam.

Kekuatan mistis Padangpatu turut menjaga kelestarian hutan yang ada di sekitarnya. Sejauh mata memandang, pohon-pohon besar bernilai milyaran rupiah yang jika dieksploitasi berdiri dengan kokohnya dan menjulang ke langit dan turut menjaga persediaan air yang mengalir di sungai-sungai yang ada di bawahnya.

Padangpatu merupakan salah satu aset tak ternilai di Pujananting yang jika dikelola dengan baik akan menghasilkan devisa bagi Desa Pujananting. Pengelolaannya bukan dengan cara mengeksploitasi dan merusak segala sesuatu yang ada di Padangpatu namun dijadikan salah satu obyek wisata yang jika ditata dengan baik tidaklah kalah menariknya jika dibandingkan dengan obyek serupa yang pernah Aku datangi di kabupaten Sinjai yaitu Gunung Gojeng yang merupakan situs prasejarah dan Buntukabobong yang ada di kabupaten Enrekang.

Pemandangan Indah dari Puncak Padangpatu yang indah merupakan daya tarik tersendiri bagi orang-orang kota yang haus akan alam bebas. Jika di Jawa Barat ada kawasan Puncak yang selalu ramai dikunjungi setiap akhir pekan, di Pujanantingpun banyak kawasan yang serupa itu yang layak untuk dikunjungi, termasuk salah satunya adalah Puncak Padangpatu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun