Saat Tuhan menulis laki-laki pemimpin rumah tangga, maka itu adalah keputusan-Nya, tidak ada keinginan laki-laki untuk menentukan bahwa dia menjadi pemimpin. Saat Tuhan menetapkan laki-laki yang memiliki satu istri yang memimpin sebuah gereja, itu adalah keputusan-Nya, itu tidak ada hubungannya dengan keinginan laki-laki.
Gbl. Ranto V. Simamora
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!