Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Allah (Kristen dan Islam)

15 Februari 2023   17:01 Diperbarui: 15 Februari 2023   17:23 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Allah (Kristen dan Islam)

 

Seperti apakah konsep Tuhan dalam agama Kristen?  Dan apakah perbedaannya dengan Allah SWT dalam Islam? Secara sederhana artikel ini akan menjawab kedua pertanyaan tersebut.

 

1). Allah adalah Roh.

Alkitab dalam 2 Korintus 3:17 mencatat "Sebab Tuhan adalah Roh...". Demikian juga dalam Yohanes 4:24 menyebutkan "Allah itu Roh...". Hakekat Tuhan (yang diajarkan dalam Alkitab sebagai dasar iman Kristen) adalah Roh. Roh di sini tidak dibatasi oleh apapun dan yang tidak terbatas ini tidak memiliki wujud. Wujud adalah sebuah bentuk yang dapat diketahui oleh panca indra. Karena Tuhan adalah Roh maka Dia tidak berwujud dan tidak dapat digambarkan oleh benda atau materi apapun di alam semesta.

Tuhan yang adalah Roh juga memiliki kepribadian. Ia adalah pribadi yang memiliki pikiran, kehendak dan perasaan. Itulah sebabnya kita melihat dalam Alkitab Tuhan berfirman, Dia berfirman tanda bahwa Dia memiliki pikiran (Yang mahatahu). Tuhan memerintahkan ini dan itu untuk ditaati dan melarang ini dan itu untuk dilakukan, tanda bahwa Tuhan memiliki kehendak. Dia juga dapat senang dan sedih bahkan hati-Nya bisa tersakiti, tanda bahwa Tuhan memiliki perasaan. Inilah Tuhan yang dicatat dalam Alkitab.

Bagaimana dengan Allah SWT dalam Al-quran? Allah SWT bukanlah Roh. Allah SWT adalah Dzat. Apa ini Dzat? Dzat di sini adalah sesuatu yang membuatNya berbeda dengan semua yang ada di alam semesta. Allah SWT ini juga dikenal dengan Asmaul Husna (99 nama Allah).

Kita tahu manusia dan malaikat adalah cerminan dari pencipta-Nya. Manakah yang lebih menyerupai sang pencipta "Tuhan yang adalah Roh atau Allah SWT yang adalah Dzat"? Alkitab mencatat manusia adalah gambar dan rupa Allah karena itulah kita melihat manusia adalah mahluk yang berkepribadian dan memiliki roh (sama seperti penciptanya)

2). Konsep Tuhan Kristen dalam Alkitab dan Al-quran.

a. Tuhan dalam iman Kristen adalah Esa. Tetapi Al-quran mencatat "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: 'Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga,..." (Qs 5:73).

Qs 5:73 memberi kesan bahwa orang Kristen percaya akan adanya tiga Tuhan. Faktanya Alkitab tidak pernah percaya pada tiga Tuhan. Alkitab mencatat Tuhan itu Esa. "TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ulangan 6:4).

b. Tuhan dalam Iman Kristen menurut Alkitab adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Esa. Tetapi, Al-quran mencatat "...Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?'" (Qs 5:116).

Qs 5:116 memberi kesan bahwa orang Kristen menyembah Maryam sebagai Tuhan. Padahal Alkitab tidak pernah mencatat Maryam sebagai Tuhan.

c. Tuhan dalam iman Kristen tidak dilahirkan secara jasmani. Al-quran mencatat "(Allah) Tidak beranak dan diperanakkan"(Al-Ikhlas)

 

Surat Al-Ikhlas ayat 3 ini memberi kesan bahwa orang Kristen percaya bahwa Tuhan dilahirkan secara jasmani. Faktanya Alkitab mencatat Tuhan tidak beranak dan diperanakkan secara jasmani. "Pada mulanya adalah firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah" (Yohanes 1:1). Yesus Kristus adalah Firman. Dia ada sebelum segala sesuatu ada.

Jadi, di sini Al-quranlah yang membuat orang-orang Islam salah paham, karena memberikan informasi yang salah tentang iman Kristen. Dengan kata lain, Al-quranlah yang percaya bahwa Tuhannya orang Kristen itu ada tiga, bukan Alkitab. Dengan kata lain orang muslimlah yang mengimani bahwa Tuhannya orang Kristen itu ada tiga, sementara orang Kristen tidak mengimani hal itu. 

3). Bisakah Tuhan menjadi manusia?

Tuhan itu Maha Kuasa karena itu Dia dapat menjadi manusia. Kemahakuasaan-Nya tentu dapat melakukan hal itu. Jika Tuhan tidak dapat menjadi manusia, maka Dia bukanlah Tuhan yang Maha Kuasa.  Dengan menjadi manusia, Tuhan memperlihatkan kuasa-Nya.

Salah satu perbedaan Tuhan yang benar dengan tuhan yang palsu adalah Tuhan yang benar dapat menampakkan diri kepada manusia. Sementara tuhan yang palsu hanya ada dalam pikiran dan angan-angan para penganutnya.

Tuhan yang benar memperlihatkan diri-Nya kepada umat manusia. Dalam Alkitab, Tuhan memperlihatkan diri-Nya kepada Adam. Dia berjalan bersama Adam di taman Eden. Dia juga menampakkan diri-Nya kepada Abraham dan menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus, ribuan tahun yang lalu.

4). Tuhan Yesus dalam Alkitab BUKANLAH Isa Almasih dalam Al-quran. 

Di sini kita hanya menyebut lima perbedaan dari puluhan perbedaan antara Yesus Kristus dan  Isa Almasih.

 

  • Yesus Kristus di Salib,  mati dan bangkit pada hari ketiga (1 Korintus 15:4). Isa Almasih tidak di Salib, tidak mati dan tidak bangkit (Surat An-Nisa, ayat 157).
  • Yesus Kristus lahir di kandang domba (Lukas 2:7). Isa Almasih lahir di bawah pohon kurma (QS Maryam: 23-26).
  • Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi manusia (Yohanes 1:14). Isa Almasih adalah manusia biasa (An-Nisa ayat 171).
  • Yesus Kristus lahir seperti manusia pada umumnya tidak bisa langsung bicara. Isa Almasih saat lahir sudah langsung bisa bicara (Q.S. Ali Imran 45-46).
  • Yesus Kristus akan datang kembali untuk menghakimi dunia (Kisah Para Rasul 17:31). Isa Almasih akan datang untuk mendirikan sholat dan membunuh Dajjal (Tafsir al-Kabir/Mafatih al-Ghayb, juz 8).
  • Dari kelima perbedaan ini, kita mengetahui Al-quran sedang mencatat seorang pribadi yang berbeda dengan yang Alkitab tulis. Jika yang Al-quran maksud, Isa Al-Masih dalam Al-quran itu adalah Yesus Kristus dalam Alkitab maka Al-quran sedang melakukan penghilangan identitas asli Yesus Kristus.

Yesus Kristus dalam bahasa Arab namanya adalah Yasu a almasih. Nama ini telah di pergunakan oleh umat Kristen di Arab, jauh sebelum Muhammad lahir sampai sekarang ini. Kristen di Arab tidak menyebut Yesus Kristus sebagai Isa Almasih. Kata "Isa" ini hanya ada dalam iman muslim. Iman Kristen di Arab tidak mengenal nama "Isa".

Anehnya ada kelompok Kristen yang menyebut Yesus Kristus dan Isa-Almasih adalah sama.

  • Ini disebabkan ketidaktahuan mereka bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Allah. Tuhan tidak berbicara melalui kitab-kitab lain karena semua kitab lain secara mendasar bertentangan dengan Alkitab.
  • Katanya demi penginjilan, mereka melakukan pendekatan kepada umat Muslim dengan melihat kesamaan. Ini tindakan yang tidak bijak karena menghalalkan cara yang salah untuk menginjil.

Ada juga kelompok Islam yang menyatakan Isa-Almasih dan Yesus Kristus itu sama.

  • Tujuannya untuk mencari dukungan dari Alkitab bahwa Al-quran adalah firman Allah. Ini bertolak belakang dengan Alkitab. Alkitab tidak membutuhkan dukungan dari kitab-kitab mana pun untuk membuktikan dirinya adalah firman Tuhan.
  • Sebagai sarana dakwah kepada umat Kristen. Dengan melakukan pendekatan ini, banyak orang Kristen yang mampu mereka kelabuhi. Dan tentu saja yang mereka kelabuhi ini adalah orang-orang Kristen yang menganggap Isa Al-masih adalah orang yang sama dengan Yesus Kristus.

5). Alkitab berkata Tuhan itu Esa BUKAN Tauhid. 

"TUHAN itu esa!" Ulangan 6:4. 

"Satu Allah" Efesus 4:6.

"Allah adalah satu" Galatia 3:20. 

"Allah yang satu itu"  Roma 10:12. 

"Satu Allah" Roma 3:29-30. 

"Satu-satunya Allah " Yohanes 17:3.

"Dia esa" Markus 12:32. 

Tuhan itu Esa (satu) dalam semua sifat-sifat-Nya dan dalam kuasa-Nya. Sebagaimana tertulis "Berfirmanlah Allah: Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita..."(Kejadian 1:26). "Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu" (1 Yohanes 5:7).

"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19). "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian" (2 Korintus 13:13).

Tuhan yang Esa (satu) menyatakan dirinya dalam pribadi Bapa, Anak (Yesus Kristus) dan Roh Kudus. Ada kejamakan dalam ke esaan Tuhan. 

Dalam Al-quran hanya mencatat istilah Wahid (satu), tetapi tidak ada istilah Tauhid dalam Al-quran. Istilah Tauhid adalah penambahan istilah dari para ahli tafsir Muslim untuk menjelaskan konsep ke Tuhanan mereka.

Yang pasti Allah SWT itu adalah satu saja. Entah satu dalam pengertian apa kita tidak tahu. Bagaimana Dzat Allah ini kita juga tidak tahu. Namun, umat Muslim justru  mengimani hal yang mereka tidak tahu.  

Mengapa Tuhan Yang Esa itu adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus? Karena:

  • Allah Maha Kasih.

Kasih hanya dapat ada, JIKA ada yang dikasihi dan ada yang mengasihi. Dalam kekekalan, Bapa mengasihi Anak dan Anak mengasihi Bapa. Jika tidak ada yang dikasihi maka tidak ada gunanya kasih. Kalau hanya ada satu saja seperti Allah SWT yang mutlak satu, lalu bagaimana kasih dapat diterapkan? Siapa yang Dia kasihi sebelum ada yang lain? Paling banter Allah SWT mengasihi diriNya sendiri, tapi apa mengasihi diri sendiri itu baik?

  • Alkitab mencatat ada Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Karena Alkitab adalah satu-satunya Firman Tuhan, maka sumber informasi yang dapat dipercaya adalah Alkitab.  Tuhan yang Esa memberitahu siapa diri-Nya HANYA melalui Alkitab. Di luar Alkitab, penjelasan tentang Tuhan yang Esa adalah salah dan menyesatkan. Alkitab berkata Tuhan itu Esa dalam pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus.

 

6). Istilah "Allah" dalam Iman Kristen dan Iman Islam.

  • Persamaan kata "Allah" dalam Alkitab dan Al-quran.
  • Kata "Allah" dalam Alkitab dipakai sebagai nama sesembahan. Nama sesembahan umum yang merujuk kepada pencipta langit dan bumi. Pencipta alam semesta ini disebut Allah. Dan selain nama Allah sebagai nama sesembahan, Kristen juga menggunakan kata "Tuhan" untuk dialamatkan kepada pencipta. Demikian juga dengan agama Islam. Agama Islam memakai kata "Tuhan" sebagai nama sesembahan, atau nama umum yang diberikan kepada pencipta.
  • Agama Kristen dan Islam sama-sama menggunakan kata "Allah" untuk menyebut pencipta alam semesta.
  • Perbedaan kata "Allah" dalam Alkitab dan Al-quran.
  • Dalam Alkitab kata "Allah"  tidak diikuti dengan singkatan "SWT". Sementara dalam Al-quran kata "Allah" memakai "Subhanahu wa ta'ala singkatan" yang disingkat "SWT". Di sepanjang Alkitab kita tidak menemukan kata "Allah SWT", yang kita temukan hanya kata "Allah" saja. SWT singkatan dari Subhanahu wa ta'ala artinya "Mahasuci dan Mahatinggi".
  • Penyebutan kata "Allah" dilafalkan secara berbeda oleh orang Kristen dan orang Muslim. Orang Kristen (di Indonesia dan Malaysia) menyebutnya "Allah" dengan cara penyebutan biasa, sementara orang muslim menyebutnya "Aulloh". Lain lagi orang Kristen Arab. Orang Kristen Arab melafalkannya seperti orang Muslim melafalkannya.
  • Kristen menyebut kata "Allah" sebagai nama sesembahan umum. Dalam iman Kristen kata "Allah" bukan nama diri (nama pribadi). Karena nama diri sesembahan umat Kristen adalah Yesus Kristus. Sementara nama diri sesembahan umat Islam disebut sebagai "Allah".
  • Islam hanya memiliki satu nama sesembahan umum yaitu "Tuhan". Sementara Kristen memiliki dua nama sesembahan umum yaitu "Tuhan" dan "Allah".
  • Allah yang dirujuk oleh orang Kristen adalah Yesus Kristus, sementara Allah yang di rujuk oleh agama Islam adalah "Allah SWT".
  • Bagi kelompok Kristen yang menolak kata Allah karena kata itu katanya milik agama Islam mau tidak mau kita harus berkata mereka ini orang-orang yang buta sejarah. Karena sejarah mencatat sebelum kata "Allah" digunakan oleh orang Kristen dan orang Islam, kata "Allah" sudah ada dan digunakan sebagai nama pribadi sesembahan agama di jazirah Arab.
  • Sebelum Muhammad membawa agama Islam ke tanah Arab pada abad ke 7, kata "Allah" itu sudah ada. Semua lulusan pesantren tahu fakta itu, tetapi umat muslim kebanyakan tidak  mengetahui hal itu.

Masalah umat muslim membuat singkatan SWT kepada nama Allah mereka, itu adalah urusan iman mereka. Apakah nama Allah yang mereka gunakan itu adalah ilham dari sesembahan mereka itu adalah soal yang berbeda. Tetapi fakta yang tidak dapat disangkal adalah kata "Allah" sudah ada dan digunakan JAUH sebelum Muhammad membawa agama Islam ke Mekkah.

Kepustakaan:

  • Alkitab
  • Al-quran
  • Tafsir al-Kabir/Mafatih al-Ghayb
  • Henry C. Thiessen, direvisi oleh Vernon D. Doerksen, Sistematik Teologi (Gandum Mas, 2010).
  • Norman Geisler, Sistematic Theology in one Volume (Bethany House Publisher, 2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun