Siapa itu ahli-ahli kitab (Taurat)? Ahli-ahli Taurat adalah sebuah kelompok atau golongan yang membidangi Taurat, mereka adalah pengajar hukum Taurat. Dengan kata lain mereka adalah para rohaniawan yang mengajar orang Israel tentang Taurat. Merekalah pengajar yang resmi dari agama Yahudi pada zaman Tuhan Yesus.
Dalam konteks Lukas 20:45-47, yang dibahas adalah perilaku dari ahli-ahli Taurat, bukan isi ajaran yang mereka ajarkan. Banyak ajaran ahli Taurat yang dinyatakan salah oleh Tuhan Yesus, tetapi itu dalam topik yang lain. Di sini yang kita waspadai adalah perbuatan-perbuatan mereka bukan ajarannya.
Oh ya, kita perlu tahu Yohanes pembaptis, Tuhan Yesus dan para rasul tidak memiliki lisensi dari imam besar sebagai pengajar. Mereka ini tidak memiliki surat izin mengajar dari Yerusalem. Dengan kata lain mereka para pengajar yang tidak resmi. Namun demikian mereka memiliki lisensi dari Tuhan sendiri untuk mengajar Injil kepada setiap orang yang mau mendengarkan mereka.
Mengapa Tuhan Yesus memperingatkan agar waspada terhadap ahli-ahli Taurat?
1. Karena ahli-ahli Taurat suka memakai jubah yang panjang dan suka menerima penghormatan.
Sifat manusia yang suka menerima penghormatan umumnya bercokol dalam diri para rohaniawan dan orang-orang kaya. Kita dapat melihat hal itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentu saja orang miskin juga ada yang seperti itu, tetapi tidak sebanyak para rohaniawan dan orang-orang kaya (Kaum bangsawan/sultan).
Pada zaman Tuhan Yesus, ahli Taurat suka menerima penghormatan. Kata "suka" dalam ayat ini berasal dari kata "phileo" yang sasarannya adalah diri sendiri. Mencintai diri sendiri (egois) dengan cara menerima penghormatan dari orang lain adalah praktek hidup dari ahli-ahli Taurat.
Memakai jubah panjang juga merupakan prilaku dari para ahli Taurat. Mereka memiliki pakaian kebesaran (khusus) yang membedakan mereka dari kaum awam. Jubah ini mereka pakai saat mereka di tempat-tempat umum, tujuannya agar mereka dihormati, agar mereka didahulukan, agar mereka diberi tempat khusus, agar mereka diberikan prioritas utama dalam semua hal.
Kita bertanya, apakah salah menerima penghormatan dari orang lain? Tentu saja tidak salah. Tetapi, dalam konteks ini ahli-ahli Taurat memanipulasi orang lain untuk menerima hormat, mereka memperalat jabatan "ahli Taurat". Mereka menggunakan cara-cara yang tidak pantas dalam mencari hormat dari orang lain.
Seharusnya rasa hormat dari orang lain didapatkan dengan benar bukan dengan memanfaatkan jabatan atau pun menggunakan cara-cara yang munafik. Dihormati oleh orang lain itu berbeda dengan gila hormat (suka dihormati).
2. Karena ahli-ahli Taurat suka duduk di depan (ditempat terhormat).
Ahli-ahli Taurat suka duduk ditempat-tempat terhormat. Kita sudah lihat di atas "suka" di sini bermakna untuk kesenangan diri sendiri. Kesenangan diri sendiri ini kita kenal dengan sikap egois. Dengan duduk di depan mereka merasa lebih utama dan lebih berharga dibanding orang lain. Dengan duduk di depan mereka sedang memberitahu semua orang bahwa mereka adalah orang penting.
Sikap ingin disanjung seperti inilah yang dipraktekkan oleh ahli-ahli Taurat. Dengan duduk ditempat-tempat terhormat mereka memberitahu pengaruh dan kuasa mereka atas orang lain.
Apakah prilaku seperti ini masih kita lihat di zaman ini? Tentu saja kita jawab, Ya! Sikap ingin dipuji atau disanjung oleh orang lain memenuhi para ahli-ahli kitab. Sikap ingin mendonimasi orang lain memenuhi para rohaniawan dan anak-anak teologi saat ini. Apakah Anda rohaniawan yang saya maksud?
3. Karena ahli-ahli Taurat menelan rumah janda-janda.
Para ahli Taurat menelan rumah janda-janda dengan memanipulasi mereka karena tidak paham hukum Taurat yang mereka kuasai. Para ahli Taurat mencari untung dari ketidaktahuan para janda ini. Dalam kesendiriannya (para janda ini), mereka diperalat.
Dengan melihat cara-cara yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat, bukan tidak mungkin mereka membuat aturan-aturan mereka sendiri dan menekan para janda untuk melakukan apa yang mereka mau. Mereka juga bisa membenturkan aturan Taurat yang satu dengan yang lain, bukankah mereka ahlinya, tentu mereka dapat melakukan cara-cara jahat seperti itu, itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata "mereka menelan rumah janda-janda".
Bagaimana dengan sekarang? Apakah ahli-ahli Teologi (rohaniawan) melakukan apa yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat di atas? Sangat sulit untuk berkata "tidak" karena ada banyak rohaniawan yang mencari untung dari posisi mereka sebagai rohaniawan (ahli Teologi). Mereka memanipulasi orang lain dengan khotbah-khotbah yang sarat dengan berkat-berkat, mujizat-mujizat dan hal-hal yang menyejukkan hati pendengarnya.
Salah satu teknik manipulasi yang dilakukan untuk mengarup untung dari jemaat dan para simpatisan yang datang ke gereja adalah dengan membuat banyak jenis persembahan, ada kotak gerakan Rp. 2000, ada kotak persepuluhan, ada kotak sosial, dan bermacam-macam kotak lainnya.
Menodongkan kantong persembahan agar Anda memberi merupakan trik lainnya, menyuruh maju ke depan saat memberi persembahan juga trik (kalau Anda tidak maju kan malu).
4. Karena ahli-ahli Taurat mengelabuhi mata orang dengan doa yang panjang-panjang.
Apakah Anda pernah melihat orang berdoa panjang-panjang? Itulah yang dipraktekkan oleh ahli-ahli Taurat. Seseorang pernah berkata kepada saya "doa yang pendek itu kurang rohani, seperti kurang sungguh-sungguh". Mungkin hal ini jugalah yang dikatakan oleh ahli-ahli Taurat untuk membela diri.
Mereka suka pamer (show off) dalam doanya yang ditaburi kata-kata mutiara. Mengelabuhi mata orang itu artinya menyesatkan pandangan orang lain melalui doa yang panjang-panjang. Jadi, doa yang panjang tujuannya menipu orang lain yang melihatnya.
Disepanjang Alkitab kita tidak menemukan Tuhan Yesus berdoa panjang-panjang. Tidak sekalipun. Saat Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang Dia tidak menggunakan kalimat yang panjang-panjang. Saat Tuhan Yesus berdoa di taman Getsemani, Dia berdoa sangat singkat. Doa bapa kami yang diajarkan Tuhan Yesus juga sangat singkat (tidak sampai 30 detik Anda mengucapkannya).
Semua prilaku menyimpang ahli-ahli Taurat di atas adalah jahat dimata Tuhan. Kejahatan semacam itu juga merugikan orang lain dan menipu diri sendiri, karena itu baiklah setiap orang percaya menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan seperti itu. Terutama mereka yang ahli-ahli teologi dan para rohaniawan yang berdiri di belakang mimbar.
Bagi jemaat Kristus juga berlaku peringatan Tuhan Yesus di atas. Jangan gila hormat dari siapapun, jangan suka dianggap orang penting dan harus dihormati semua orang, jangan menipu para janda yang tidak tahu hukum Kristus, jangan memperdaya mereka dengan memakai jargon rohani dan terakhir jangan berdoa panjang-panjang di depan umum agar dilihat orang.
Tuhan Yesus menutup peringatan-Nya dalam Lukas 20:47 dengan berkata "Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat". Ya, para ahli Taurat bangsa Yahudi pada zaman Tuhan Yesus menerima hukuman yang lebih berat, karena mereka mengetahui yang benar bahkan sebagai pengajar kebenaran (Taurat) namun perilaku mereka bertolak belakang dengan ajaran Taurat.
Hal yang sama juga berlaku bagi ahli-ahli teologi dan para rohaniawan di zaman ini. Hukuman yang lebih berat pasti akan kita terima jika kita (ahli-ahli teologi dan para rohaniawan) melakukan semua yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat di atas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI