Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ajaran Keselamatan yang Menyimpang dalam Kekristenan

13 Oktober 2022   08:48 Diperbarui: 13 Oktober 2022   08:56 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak satu pun (Jemaat mula-mula) yang berkata kalau tidak masuk ke gereja  mereka, maka tidak selamat. Anehnya, saat ini banyak gereja yang mengajarkan harus masuk gerejanya baru selamat. Ini penyesatan.

Selamat karena sudah dibaptis.

Yohanes pembaptis berkata baptisan adalah tanda pertobatan (Matius 3:11). Rasul Paulus berkata baptisan merupakan "tanda mati bersama Kristus" dan "tanda hidup baru" (Roma 6:4). Baptisan merupakan perintah Tuhan, tetapi perintah ini diberikan bagi orang yang sudah percaya bukan pada orang yang belum percaya. Baptisan dilakukan sesudah seseorang diselamatkan bukan sebelum diselamatkan. Baptisan tidak bermanfaat bagi orang yang belum diselamatkan. Menambahkan baptisan untuk selamat, merupakan penghujatan, karena menganggap darah Kristus tidak cukup.

Baptisan dilakukan bukan untuk selamat tetapi karena sudah selamat. Baptisan adalah perintah dalam amanat agung Tuhan Yesus. Tetapi baptisan tidak diperlukan untuk keselamatan. Karena untuk dapat selamat seseorang HANYA cukup percaya kepada Yesus Kristus sebagai juruslamatnya. Jadi jika Anda mengharapkan keselamatan melalui baptisan, maka Anda lepas dari kasih Kristus.

Selamat karena sudah melakukan Perjamuan Tuhan (Perjamuan Kudus).     

Banyak ajaran yang berseliweran mengatakan bahwa tidak cukup hanya percaya Yesus saja. Mereka mengajarkan perlu usaha manusia untuk memperoleh keselamatan. Karena itulah mereka menciptakan banyak teori untuk menambahkan syarat selamat.

Salah satunya adalah dengan mengikuti perjamuan kudus, maka dosa-dosanya terhapus. Kalau dosa dihapus pada saat Perjamuan kudus, lalu dosa yang mana yang Tuhan Yesus hapus di kayu Salib? Kalau dosa dapat dihapus lewat ritual perjamuan kudus untuk apa Tuhan Yesus harus mati? Bukankah dahulu sewaktu perjamuan, Tuhan Yesus belum mati di kayu Salib?

Perjamuan Tuhan adalah peringatan akan kematian Tuhan Yesus bukan ajang menghapus dosa. Perjamuan Tuhan adalah perintah Tuhan kepada orang yang sudah percaya yang sudah selamat. Orang yang sudah diselamatkan, dosanya hanya sekali dihapuskan untuk selama-lamanya (di kayu Salib), bukan tiap hari atau tiap minggu saat mengadakan perjamuan kudus (I Petrus 3:18; Ibrani 10:2).

Selamat karena di Sunat dan melakukan hukum Taurat.

Galatia 5:2 "Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu:  jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus  sama  sekali  tidak akan berguna bagimu".  Jemaat di Galatia adalah orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus, tetapi mereka mau menambahi keselamatan yang Tuhan Yesus berikan dengan sunat. Paulus berkata kepada mereka "Jika mereka menyunatkan dirinya, maka Kristus tidak berguna lagi bagi mereka,  artinya mereka  tidak memerlukan Kristus lagi.

Galatia 5:4 "Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu  hidup di luar kasih karunia". Ayat ini memberitahu jemaat Galatia berada di  luar kasih karunia  jika mereka masih mempraktikkan hukum taurat untuk memproleh keselamatan. Jemaat di Galatia  sama dengan kebanyak orang Kristen saat ini. Mereka percaya kepada Tuhan Yesus  tetapi masih tetap mengharapkan kebenaran dari hukum taurat. Orang Kristen seperti  ini, berada di luar kasih karunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun