Orang percaya yang sudah melihat janji "Benih Perempuan" itu sudah digenapi tetap mengimani betapa pentingnya janji itu. Janji itu bagi orang percaya sebagai pengingat bahwa Tuhan menggenapi janjiNya. Dengan melihat janji itu dan melihat pengenapannya, orang percaya di masa setelah para Rasul dapat semakin diteguhkan bahwa Tuhan yang mereka percaya itu adalah Tuhan atas langit dan bumi.
Dengan mengingat janji itu setiap orang percaya dapat mengimani bahwa setiap janji Tuhan yang belum digenapi pasti akan digenapi. Dengan mengingat janji itu setiap orang percaya dapat mengagumi serta melihat cara Tuhan dalam menggenapi janjiNya, di sepanjang perjanjian lama.
Dalam setiap penganiyaan yang dialami oleh setiap orang percaya, mereka dapat bertahan dengan mengingat janji "Benih Perempuan" itu sudah digenapi dan Ia berjanji akan datang kembali untuk menjemput mereka. KedatanganNya yang kedua sudah diambang pintu berbahagialah mereka yang mengimaninya dan yang berkata, maranatha.
Â
B. Perlindungan Tuhan terhadap janji tersebut
  1. Pada masa Nuh
 Dalam kejadian pasal 6, Iblis melancarkan serangannya yang pertama terhadap janji "Keturunan Perempuan" itu dengan cara mengawini anak-anak perempuan manusia. Iblis tentu mendengar pada saat Tuhan menyatakan janjiNya bahwa Dia akan mengirimkan Mesias untuk menyelamatkan manusia. Iblis juga mengetahui bahwa kepalanyalah yang akan diremukkan oleh keturunan perempuan itu.
Serangannya ini cukup mematikan, karena kalau sampai Tuhan tidak bertindak maka janji "Keturunan Perempuan" itu akan gagal. Lucifer sebagai kepala dari semua malaikat yang jatuh "menyuruh" malaikat-malaikat yang mengikuti dia, mengawini anak-anak perempuan manusia. Dengan berbuat demikian semua keturunan manusia akan tercemar. Mengapa Anak-anak Allah di tafsirkan sebagai malaikat yang jatuh? Karena:
1. Anak-anak Allah adalah dari istilah Ibrani benei elohim. Istilah ini dalam Alkitab selalu  Â
  mengacu pada malaikat (Kej. 6:2; Ayub 1:6 ;2:1;38:7).
2. Pelanggaran yang cocok untuk mendatangkan air bah