Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dikira tukang jemputan !

12 Juni 2024   13:48 Diperbarui: 13 Juni 2024   05:21 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aduh. Mau tertawa, takut dosa. Mau diam, geli juga jadinya. Di pikir-pikir, mimpi apa semalam, kok kejadian serupa ini.

Sebenarnya, tidak ada yang aneh untuk kegiatan hari ini. Seperti biasa, orang kerap menyebutnya profesi BJB.  Kerjaan BJB itu bukan Bank Jabar Banten, tapi singkatan dalam bahasa Sunda, yakni bagian jemput budak (kebagian menjemput anak pulang sekolah). Hari ini pun, demikian adanya. Jadi, rasanya sih, tidak ada yang aneh untuk kegiatan hari ini.

Sekali lagi, rasa-rasanya, tidak ada yang istimewa untuk hari ini. Berangkat sesuai  jadwalnya, dan menjemput anak di tempat yang sama. Di lokasi itu, tidak jauh dari gerbang sekolah tempat keluarnya anak dari kampusnya. Tidak aneh, dan bukan merupakan sesuatu hal yang baru. 

Keseharian pun, bisa jadi, untuk beberapa orang sudah familiar dengan kehadiranku saat itu. Misalnya, si Abang tukan cilok, rujak. warung pinggir jalan, atau pedagang minuman ringan yang ada di lokasi itu. Walau agak ge-er sedikit, semoga saja demikian, bisa jadi mereka sudah kenal dengan kehadiran petugas BJB kali ini.

Hal yang unik dan berbeda, terjadi untuk pengalaman  kali ini.

Tidak kurang dari lima menit sebelumnya,  anakku sudah mengontak. miscall. Dalam hitungan dia, mungkin, nunggunya sudah cukup lama, sehingga dia butuh mengontaknya juga. Tetapi, karena tanggung dan ada di tengah perjalanan, sambil mengendalikan si roda dua ini, dering suara handphone itu dibiarkan berlalu. 

Kesan yang ada di benakku saat itu, "biarin, semoga dia paham, ponsel tidak diangkat itu, bukan tidak kedengaran, tapi tanggung karena di tengah perjalanan.." begitulah pikirku saat itu. Lagi lagi, dalam beberapa menit berikutnya, perjalanan ini akan dapat dituntaskan pula, dan akan segera sampai ke lokasi penjemput.

Benar saja.  Sedari jauh, kurang lebih 50 m jaraknya, sudah tampak anakku lagi duduk di pinggir jalan. Dia tidak sendirian. Sejumlah siswa yang lain pun, ada di lokasi tersebut. Bahkan, kelihata ada beberapa pegawai pun hadir disana. Mungkin itu adalah ibu guru, atau tenaga kependidikan yang bekerja di sekolah itu. Setidaknya, tampak dalam seragam kerja yang dikenakannya, menunjukkan seragam dinas seorang pegawai di lembaga pendidikan. 

Untuk gejala hari ini, dan tentang inilah yang unik, dan mungkin itulah, fenomena baru di era sekarang ini. Mereka-mereka yang menunggu di pinggir jalan itu, tidak lepas dari ponsel yang ada di tangannya. Hampir dipastikan, sebagian besar mereka, termasuk pegawai sekolah itu, ada ponsel di tangannya. 

Sesekali, wajahnya nunduk melihat ponsel yang sedang aktif, dan sesekali waktu pula, wajahnya menengah seperti memperhatikan sejumlah kendaraan yang lewat atau menghampiri lokasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun