"Ya, mumpung punya kuota, dan ada di rumah saja, jadi pekerjaan ini, bisa dilakukan lebih baik...?" jawabnya lagi.
"kuota apa ?"
"temenku di sana, menggunakan olwaysOn, katanya  jaringannya bagus.." sambil menunjukkan salah satu nomor koneksi yang dimilikinya. "dia sudah bisnis sampai ke Jawa Timur, mengirimkan barang jualannya.."
"ngirim saudaranya ?"
"bukan, yang pesan lewat online...!" paparnya, "kan sekarang ada layanan internet yang jaringannya bagus di manapun", ungkapnya sambil menunjukkan salah satu produk layanan internet. Tri Indonesia, #KalahkanJarak untuk tetap produktif bersama jaringan baru Tri.
Jeda untuk beberapa saat. Kami kembali serius menyaksikan acara TV yang tengah ditonton saat itu. Sementara, istriku tengah berjuang dengan nasib dan kehidupannya sendiri.
Ancaman mendapat upah yang tidak maksimal, menjadikan dirinya menggeliat untuk bangkit. "harus punya bekal buat lebaran.." gumamnya sendiri, ditengah kami yang yang masih serius menyaksikan tv.
"memang ibu mau kemana ?" kata anakku yang pertama
"lhooo... kan sebentar lagi lebaran, harus bagi-bagi rijki ke orangtua, atau ponakan.." jawab dengan semangat. Kelihatannya motivasi inilah, yang membuat semangatnya membara. Sepengetahuan kami, memang di setiap tahunnya, dia kerap kali berbagi hadiah dengan ponakan dan orantua atau mertua. Karena tradisi serupa itulah, ancaman potongan honor dari perusahaan, membuatnya harus banting setir.
Obrolan itu, terhenti, saat acara tv berakhir, dan kemudian kami pun berpisah untuk sementara, menjalani tugas harian atau kewajiban masing-masing. Saya termasuk orang yang tidak memperhatikan lebih lanjut, mengenai kegiatan istriku saat itu.
Satu minggu sudah berlalu.