Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Korean Enthusiast | Cerebral Palsy Disability Survivor

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com www.wahkorea.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hindari Gadget, Ini 5 Games Lebaran Buat Asah Otak

9 April 2024   10:00 Diperbarui: 9 April 2024   10:04 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak dilatih untuk bisa berpikir strategis dan belajar bijak mengelola uang. Mereka juga bisa mengenal kota dan negara lain. Permainan ini mengajak kita seakan-akan bisa berkeliling dunia. 

Aku dulu sangat menyukai permainan monopoli. Tantangannya bagaimana kita bisa menambah aset di suatu kota. Agar bisa memeroleh lebih banyak biaya sewa.

4. Kreasi Berbalas Pantun

Di Palembang, berbalas pantun menjadi suatu peninggalan budaya. Yang biasa melakukannya adalah anak muda atau remaja. Sehingga ajang ini sering dimanfaatkan untuk mencari pacar dan mengenal lebih dekat gebetan.

Kreasi berbalas pantun meningkatkan kemampuan berpikir cepat dan keterampilan berbahasa. Karena kita dituntut untuk menyusun empat baris kalimat berima secara cepat dan tepat. Saat berpantun ria, kita menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Tak hanya di Palembang, ternyata tradisi berbalas pantun juga ada di beberapa wilayah di Indonesia. Contohnya di kalangan suku Betawi dan Bengkulu. Bahkan di sana, tradisi ini juga dipakai dalam adat pernikahan. 

Lewat games berbalas pantun, kita tak hanya bisa mengenalkan budaya pada generasi muda. Namun juga turut melestarikan kebudayaan asli nusantara. 

5. Petak Umpet Korea

Ingat permainan ala Squid Game? Salah seorang pemain disuruh menutup mata, sementara pemain lainnya mengendap-endap di belakang mencari garis finish. 

Pada hitungan kesepuluh, pemain yang menutup mata tersebut akan membuka matanya. Sementara itu, pemain yang dibelakang akan berdiri diam mematung. Kalau bergerak, pemain yang bergerak tersebut akan ditangkap.

Nah permainan ini di Korea Selatan disebut bunga mugunghwa yang bermekaran. Tampaknya permainan ala petak umpet ini seru jika dimainkan oleh seluruh keluarga besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun