Lebaran jadi momen yang tepat untuk kumpul keluarga besar. Sayang banget jika lebaran masih diisi dengan bermain gadget. Alternatifnya kita bisa mengalihkan perhatian lewat permainan offline.
Fyi, permainan bisa menjadi salah satu perekat keakraban. Apalagi bila ada banyak bocil-bocil ikut serta. Pasti bakalan lebih seru. Karena tingkah mereka yang lucu, bakalan jadi hiburan tersendiri untuk para sesepuh.
Di bawah ini, aku tulis beberapa rekomendasi permainan lebaran. Gamesnya tak cuma seru, tetapi juga bisa mengasah otak anak maupun dewasa. Mari stop gunakan gadget saat lebaran!
5 Games Lebaran Buat Asah Otak Anak dan Dewasa
1. Rubik
Rubik permainan bangun ruang dimana kita mesti menyatukan warna masing-masing keenam sisinya. Ada banyak sekali bentuk dan ukuran rubik. Tetapi bentuk kubus adalah yang paling umum.
Permainan ini membutuhkan daya imajinasi dan logika. Daya nalar dan kreativitas dalam memecahkan masalah juga diuji dalam permainan rubik.Â
Kita dapat membuat challenge pada anak dan dewasa menyelesaikan rubik tercepat. Siapa yang tercepat berhasil menyusun kembali rubik, maka dialah pemenangnya. Untuk membantu, kita bisa mencari tutorialnya via Youtube dan Google.Â
2. Teka-Teki Silang (TTS)
Saat aku masih kecil, aku dan keluarga suka sekali bermain TTS. Biasanya aku mengisinya via koran. Atau bahkan sampai membeli buku TTS tersendiri.Â
Lewat permainan TTS, kita dilatih untuk meningkatkan kemampuan berpikir strategis. Kemahiran berbahasa juga bisa naik, karena sering kali pertanyaan TTS dapat berupa sinonim, antonim, dan bahasa asing.
Tantangan TTS bisa dikerjakan bersama-sama atau sendirian. Akan ada suatu kepuasan tersendiri, jika kita berhasil mengisi semua kolom-kolom TTS. Â
3. Monopoli
Berikutnya yang tak kalah seru, ialah bermain monopoli. Permainan monopoli melibatkan papan interaktif. Kita disuruh mencari strategi agar bisa menguasai aset sebanyak-banyaknya dan menjadi kaya.
Anak-anak dilatih untuk bisa berpikir strategis dan belajar bijak mengelola uang. Mereka juga bisa mengenal kota dan negara lain. Permainan ini mengajak kita seakan-akan bisa berkeliling dunia.Â
Aku dulu sangat menyukai permainan monopoli. Tantangannya bagaimana kita bisa menambah aset di suatu kota. Agar bisa memeroleh lebih banyak biaya sewa.
4. Kreasi Berbalas Pantun
Di Palembang, berbalas pantun menjadi suatu peninggalan budaya. Yang biasa melakukannya adalah anak muda atau remaja. Sehingga ajang ini sering dimanfaatkan untuk mencari pacar dan mengenal lebih dekat gebetan.
Kreasi berbalas pantun meningkatkan kemampuan berpikir cepat dan keterampilan berbahasa. Karena kita dituntut untuk menyusun empat baris kalimat berima secara cepat dan tepat. Saat berpantun ria, kita menggunakan bahasa daerah masing-masing.
Tak hanya di Palembang, ternyata tradisi berbalas pantun juga ada di beberapa wilayah di Indonesia. Contohnya di kalangan suku Betawi dan Bengkulu. Bahkan di sana, tradisi ini juga dipakai dalam adat pernikahan.Â
Lewat games berbalas pantun, kita tak hanya bisa mengenalkan budaya pada generasi muda. Namun juga turut melestarikan kebudayaan asli nusantara.Â
5. Petak Umpet Korea
Ingat permainan ala Squid Game? Salah seorang pemain disuruh menutup mata, sementara pemain lainnya mengendap-endap di belakang mencari garis finish.Â
Pada hitungan kesepuluh, pemain yang menutup mata tersebut akan membuka matanya. Sementara itu, pemain yang dibelakang akan berdiri diam mematung. Kalau bergerak, pemain yang bergerak tersebut akan ditangkap.
Nah permainan ini di Korea Selatan disebut bunga mugunghwa yang bermekaran. Tampaknya permainan ala petak umpet ini seru jika dimainkan oleh seluruh keluarga besar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H