Budaya malu yang sarat nilai ini perlu ditransformasikan dalam pendidikan karakter anak sejak dini. Dimana pendidikan karakter perlu dibentuk dalam keluarga dan ditanamkan kepada anak didik dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1). Sesibuk apapun orang tua harsu meluangkan waktu membimbing dan menatar anak bukan diserahkan sepenuhnya kepada pembantu atau lepas anak bebas tanpa ada perhatian.
2). Membiasakan anak untuk mendengarkan ceritra-ceritra rakyat atau dogeng yang bernilai menjaga martabat manusia dan harga ini.
3). Â Menerapakan dan menanamkan enam budaya malu, baik di dalam keluarga maupun di sekolah.
4). Menuntun anak untuk membaca dan belajar hal-hal yang positif.
5). Membimbing anak agar mampu menyaring berita atau video yang diperolehnya.
Penanaman budaya malu kepada anak didik merupakan sebuah harapan baru dalam proses tumbuh kembang anak. Baik oleh keluarga sebagai peletak dasar, Sekolah sebagai penanaman kembali, dan pemerintah sebagai penentu harapan  serta Agama sebagai tindakan peneguhan kepada peserta didik.
Penulis;
Yakobus Molo Dini
Guru SMPN Satap Nitmalak
                                   Â