Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Budaya Malu di Timor dalam Pendidikan Karakter Anak

21 Maret 2019   15:14 Diperbarui: 21 Maret 2019   15:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya malu yang sarat nilai ini perlu ditransformasikan dalam pendidikan karakter anak sejak dini. Dimana pendidikan karakter perlu dibentuk dalam keluarga dan ditanamkan kepada anak didik dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1). Sesibuk apapun orang tua harsu meluangkan waktu membimbing dan menatar anak bukan diserahkan sepenuhnya kepada pembantu atau lepas anak bebas tanpa ada perhatian.

2). Membiasakan anak untuk mendengarkan ceritra-ceritra rakyat atau dogeng yang bernilai menjaga martabat manusia dan harga ini.

3).  Menerapakan dan menanamkan enam budaya malu, baik di dalam keluarga maupun di sekolah.

4). Menuntun anak untuk membaca dan belajar hal-hal yang positif.

5). Membimbing anak agar mampu menyaring berita atau video yang diperolehnya.

Penanaman budaya malu kepada anak didik merupakan sebuah harapan baru dalam proses tumbuh kembang anak. Baik oleh keluarga sebagai peletak dasar, Sekolah sebagai penanaman kembali, dan pemerintah sebagai penentu harapan  serta Agama sebagai tindakan peneguhan kepada peserta didik.

Penulis;

Yakobus Molo Dini

Guru SMPN Satap Nitmalak

                                                                       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun