dengan membuatkan hidangan makanan tradisional agar memberikan nuansa kebahagiaan tersendiri untuk menyambut hari raya lebaran, salah satunya tradisi ketupan atau opor untuk di hidangkan menyambut tamu-tamu jauh seperti keluarga, saudara, kerabat sebagaian dari rasa syukur setelah melewati ibadah di bulan ramadhan selama satu bulan.
Â
Dalam presfektif spiritualitas budaya mudik dapat didefinisikan menjadi dua, ada yang bersifatnya jasmani dan ruhani. Mudik yang bersifat jasmani adalah kembalinya seseorang secara fisik ke kampung halamannya setelah melakukan aktifitas selesai maka orang tersebut dapat kembali lagi ke aktivitas kesehariannya di kampung halamannya.Â
Mudik jasmani sendiri bisa dilihat ketika menjelang hari raya. Sedangkan mudik ruhani sendiri dapat didefinisikan dengan kembalinya ruh seseorang untuk pulang ke rahmatullah dan tidak akan mungkin kembali ke aktivitas semula. sedangkan Mudik yang bersifat secara ruhani yaitu menjadikan mudik bersifat secara haqiqi.Â
Mudik yang baik adalah mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk di bawah pulang. Dengan adanya tradisi mudik ini dapat diharapkan agar bisa memberikan sifat yang tidak hanya jasmani saja, namun lebih diharapkan bersifat secara ruhani agar memberikan eksitensi tersendiri dalam melakukan tradisi mudik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H