Mohon tunggu...
moh wafiq azizi
moh wafiq azizi Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berproses

Tugas artikel ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Mudik dalam Hermeneutika Sosial Budaya

7 Juni 2022   01:26 Diperbarui: 7 Juni 2022   01:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mudik menjadi salah satu obat melepas rindu akan kerinduan kampung halaman, mudik sendiri dapat memberikan banyak manfaat positif bagi yang melakukannya tradisi mudik salah satunya untuk menyambung silaturrahmi dengan keluarga, saudara ataupun dengan sahabat, dengan merayakan lebaran di kampung halaman.

mudik sendiri memilik esensi dimensi kultur spiritual, salah satunya banyak masayarakat melakukan ziarah ke makam-makam leluhur untuk mendoakan para pendahulunya.

Mudik juga memiliki dimensi sosial. Di dalam masyarakat yang bermigrasi dari kota untuk datang kembali ke desa dengan status yang berbeda, suatu keberhasilan ataupun kegagalan di kota perantauan akan mempengaruhi status sosial keluarga ataupun lingkungan yang berada di desa ketika seseorang tersebut membahwakan 

cerita-cerita pengalaman di kehidupan kota perantauan akan memberikan pengaruh bagi tetangga ataupun kerabat di kampung untuk mengikuti jejaknya.

Seiring berkembangnya zaman tradisi mudik mengalami perubahan pergeseran nilai historis terhadap kebudayaan mudik sendiri sebagai sarana mengobati kegersangan jiwa dan pikiran tetapi juga sebagai sarana rekreasi, hiburan, dan menunjukan eksitensi sebagai orang kota

 dengan perilaku hedonis dan konsumtif, sehingga menghilangan tradisi kultur mudik para pendahulu. Mudik juga dapat mempengaruhi dari sisi ekonomi akan menghasilkan perputaran uang yang tidak sedikit. Sehingga banyak orang untuk melakukan urbanisasi demi menyambung hidup yang lebih baik karena mengalami beberapa faktor kehidupan di kampung kurang menyukupi kebutuhan perekonomian.

Mudik ke kampung halaman merupakan upaya untuk membebaskan atau melepas kesibukan dari aktivitas kota yang cenderung individualistik. Dalam tradisi mudik terdapat bahawa perilaku manusia seharunya mencerminkan ke aslian seperti kolektif yang bersifat jujur, dan peduli terhadap sesama sebagai ciri khas masyarakat tempat asal agar tidak hilang kultur budayanya.

Dalam presfektif Hermeneutika. Kebudayaan merupakan teorisasi untuk mengaplikasikan dan memahami dunia kehidupan. Dalam presfektif hermeneutika kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Clifford geertz dalam teorinya (thik descripsion) yaitu menawarkan pendekatan kebudayaan dalam presfektif yang lebih mendalam melalui sistem-sistem simbol makna kultural secara mendalam melalui teori

interpretatif. Kebudayaan adalah suatu yang simiotik hal-hal yang berhubungan dengan simbol dalam masyarakat yang bersangkutan dan kebudayaan juga bersifat publik yang penah di kemukakan oleh Clifford Greetz. mengartikan kebudayaan sebagai sistem simbolik dengan melihat kondisi yang berada di lingkungan masyarakat. Bahawasanya tradisi mudik sebagai tradisi budaya masayarakat indonesia ketika menjelang hari libur besar

atau hari-hari libur lebaran. Mudik sendiri bertujuan untuk melepas rasa rindu akan suasana kumpul dengan keluarga yang berada di kampung halaman, mudik juga bertujuan untuk melakukan silahturahmi ke saudara maupun ke kerabat demi menyambung tali persaudaraan, sebagaian orang juga menafsirkan bawah hari raya idul fitri sebagai syiar saling memaaf-maaf’an setelah lama tidak bertemu dengan keluarga, ada juga melalukan dengan cara

berkeliling dan bertamu ke saudara jauh agar tidak memutus tali persaudaraan. Ketika malam lebaran banyak orang-orang kampung membuatkan hidangan demi menyambut saudara yang akan pulang ke kampung halaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun