Mohon tunggu...
moh wafiq azizi
moh wafiq azizi Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berproses

Tugas artikel ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Mudik dalam Hermeneutika Sosial Budaya

7 Juni 2022   01:26 Diperbarui: 7 Juni 2022   01:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TRADISI MUDIK DALAM HERMENEUTIKA SOSIAL BUDAYA

Di dalam tradisi perayaan pada hari raya di masyarakat indonesia memiliki budaya yang tak bisa di lewatkan salah satunya budaya mudik, mudik sendiri dapat diartikan sebagai pulang kampung dalam bahasa jawa ada yang menyebut singkatan dari mulih disik atau dari kata udik yang dalam bahasa betawi adalah kampung.

Banyak penafsirannya makana mudik, ada yang menyebutkan mudik berasal dari bahasa arab yang artinya “al-aud” yang bermakna kembali. Mudik adalah kembali ke asal atau udik. Sementara menurut kamus bahasa indonesia sendiri, mudik pulang ke kampung halaman.

Pulang ke kampung mungkin sangat wajib bagi sebagian orang karena pergi dari aktifitas dari keramaian kota, mudik sendiri sangat dilakukan secara berulang-ulang baik ketika liburan lebaran atau linur sekolah atau tahun baru. Sehingga mudik menjadi suatu kebudayaan atau tradisi masyarakat indonesia yang dilakukan hampir tiap tahunnya. 

Mayoritas masyarakat indonesia yang beragam islam, jadi punjak mudik sendiri ketika menjelang perayaan hari raya idul fitri. Tradisi kebudayaan ini bisa juga disebut simbol akan munculnya kesadaran rohani akibat hiruk pikuknya perkotaan.

Urbanisasi adalah salah satu terjadinnya yang di awali oleh proses migrasi dari suatu pedasaan ke perkotaan. Kota-kota besar memiliki daya tarik sendiri yang beasumsikan bahwa hidup di perkotaan lebih menjanjikan secara ekonomi maupun secara pendidikan, dibandingkan di suatu pedesaan. Ada dua sifat perpindahan penduduk baik permanen dan non permanen.

Bisa dikatakan perpindahan permanen apabila pindah tanpa kembali lagi ke daerah tempat tinggal yang sebelumnya atau memiliki tempat tinggal yang baru. Dan perpindahan yang non permanen ketika seseorang mempunyai kepentingan yang sifatnya sementara tanpa menetap di namakan perpindahan non permanen. Sifat ini sendiri tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sukarela atau tidak baik di dalam maupun di luar negeri.

Perpindahan penduduk merupakan kegiatn yang melampaui batas wilayah tertentu dalam tempo tertentu. Perpindahan penduduk mempunyai beberapa faktor yang mengakibatkan perpindahan penduduk salah satunya faktor ekonomi, geografis maupun pisikologis. 

Faktor yang sangat mempengaruhi perpindahan penduduk adalah faktor ekonomi yang lebih dominan, karena sebagaian masyaraat yang merantau ke kota agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Faktor yang mempengaruhi salah satunya faktor ekonomi sangat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perpindahan ke kota-kota yang lebih besar. Kehidupan yang berada di desa yang di rasa kurang mencukupi dan sangat sempitnya lapangan pekerjaan untuk menghidupi keluarga. 

Semakin majunya teknologi dan penindustrian di kota-kota besar sangat memiliki daya tarik tersendiri oleh masyarakt pedesaaan, besarnya kebutuhan tenaga pekerjaan mengakibatkan terjadinya urbanisasi ke kota kota besar.

Mudik menjadi salah satu obat melepas rindu akan kerinduan kampung halaman, mudik sendiri dapat memberikan banyak manfaat positif bagi yang melakukannya tradisi mudik salah satunya untuk menyambung silaturrahmi dengan keluarga, saudara ataupun dengan sahabat, dengan merayakan lebaran di kampung halaman.

mudik sendiri memilik esensi dimensi kultur spiritual, salah satunya banyak masayarakat melakukan ziarah ke makam-makam leluhur untuk mendoakan para pendahulunya.

Mudik juga memiliki dimensi sosial. Di dalam masyarakat yang bermigrasi dari kota untuk datang kembali ke desa dengan status yang berbeda, suatu keberhasilan ataupun kegagalan di kota perantauan akan mempengaruhi status sosial keluarga ataupun lingkungan yang berada di desa ketika seseorang tersebut membahwakan 

cerita-cerita pengalaman di kehidupan kota perantauan akan memberikan pengaruh bagi tetangga ataupun kerabat di kampung untuk mengikuti jejaknya.

Seiring berkembangnya zaman tradisi mudik mengalami perubahan pergeseran nilai historis terhadap kebudayaan mudik sendiri sebagai sarana mengobati kegersangan jiwa dan pikiran tetapi juga sebagai sarana rekreasi, hiburan, dan menunjukan eksitensi sebagai orang kota

 dengan perilaku hedonis dan konsumtif, sehingga menghilangan tradisi kultur mudik para pendahulu. Mudik juga dapat mempengaruhi dari sisi ekonomi akan menghasilkan perputaran uang yang tidak sedikit. Sehingga banyak orang untuk melakukan urbanisasi demi menyambung hidup yang lebih baik karena mengalami beberapa faktor kehidupan di kampung kurang menyukupi kebutuhan perekonomian.

Mudik ke kampung halaman merupakan upaya untuk membebaskan atau melepas kesibukan dari aktivitas kota yang cenderung individualistik. Dalam tradisi mudik terdapat bahawa perilaku manusia seharunya mencerminkan ke aslian seperti kolektif yang bersifat jujur, dan peduli terhadap sesama sebagai ciri khas masyarakat tempat asal agar tidak hilang kultur budayanya.

Dalam presfektif Hermeneutika. Kebudayaan merupakan teorisasi untuk mengaplikasikan dan memahami dunia kehidupan. Dalam presfektif hermeneutika kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Clifford geertz dalam teorinya (thik descripsion) yaitu menawarkan pendekatan kebudayaan dalam presfektif yang lebih mendalam melalui sistem-sistem simbol makna kultural secara mendalam melalui teori

interpretatif. Kebudayaan adalah suatu yang simiotik hal-hal yang berhubungan dengan simbol dalam masyarakat yang bersangkutan dan kebudayaan juga bersifat publik yang penah di kemukakan oleh Clifford Greetz. mengartikan kebudayaan sebagai sistem simbolik dengan melihat kondisi yang berada di lingkungan masyarakat. Bahawasanya tradisi mudik sebagai tradisi budaya masayarakat indonesia ketika menjelang hari libur besar

atau hari-hari libur lebaran. Mudik sendiri bertujuan untuk melepas rasa rindu akan suasana kumpul dengan keluarga yang berada di kampung halaman, mudik juga bertujuan untuk melakukan silahturahmi ke saudara maupun ke kerabat demi menyambung tali persaudaraan, sebagaian orang juga menafsirkan bawah hari raya idul fitri sebagai syiar saling memaaf-maaf’an setelah lama tidak bertemu dengan keluarga, ada juga melalukan dengan cara

berkeliling dan bertamu ke saudara jauh agar tidak memutus tali persaudaraan. Ketika malam lebaran banyak orang-orang kampung membuatkan hidangan demi menyambut saudara yang akan pulang ke kampung halaman

dengan membuatkan hidangan makanan tradisional agar memberikan nuansa kebahagiaan tersendiri untuk menyambut hari raya lebaran, salah satunya tradisi ketupan atau opor untuk di hidangkan menyambut tamu-tamu jauh seperti keluarga, saudara, kerabat sebagaian dari rasa syukur setelah melewati ibadah di bulan ramadhan selama satu bulan.
 
Dalam presfektif spiritualitas budaya mudik dapat didefinisikan menjadi dua, ada yang bersifatnya jasmani dan ruhani. Mudik yang bersifat jasmani adalah kembalinya seseorang secara fisik ke kampung halamannya setelah melakukan aktifitas selesai maka orang tersebut dapat kembali lagi ke aktivitas kesehariannya di kampung halamannya. 

Mudik jasmani sendiri bisa dilihat ketika menjelang hari raya. Sedangkan mudik ruhani sendiri dapat didefinisikan dengan kembalinya ruh seseorang untuk pulang ke rahmatullah dan tidak akan mungkin kembali ke aktivitas semula. sedangkan Mudik yang bersifat secara ruhani yaitu menjadikan mudik bersifat secara haqiqi. 

Mudik yang baik adalah mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk di bawah pulang. Dengan adanya tradisi mudik ini dapat diharapkan agar bisa memberikan sifat yang tidak hanya jasmani saja, namun lebih diharapkan bersifat secara ruhani agar memberikan eksitensi tersendiri dalam melakukan tradisi mudik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun