Mohon tunggu...
Moh Saiful Hakiki
Moh Saiful Hakiki Mohon Tunggu... Dosen - Prodi S1 Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA)

Lulusan dari S1 Arsitektur ITS dan S2 Manajemen Proyek ITS. Bidang konsentrasi Collaborative Working dan Manajemen Keuangan. Juga memiliki pengalaman praktisi di bidang Desain Arsitektur dan Supervisi Proyek Arsitektur.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keberagaman dan Inklusivitas di Tempat Kerja

23 Juni 2023   07:44 Diperbarui: 23 Juni 2023   08:08 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Gerd Altmann from Pixabay 

Ketiga, keragaman demografi, terkait perbedaan jenis kelamin, perbedaan latar belakang budaya, latar belakang keluarga, ras, dan lain sebagainya. Peran manajemen dalam rangka mendukung karyawan terkait perbedaan latar belakag demografi di antaranya dengan:

  • Mendukung perwujudan kesetaraan gender di tempat kerja, misalnya memenuhi hak karyawan perempuan terkait hak istirahat melahirkan, keguguran, menstruasi, melindungi perempuan dari bentuk kekerasan di tempat kerja, memaksimalkan kesetaraan laki-laki dan permpuan untuk dapat berkembang dalam jenjang karir, memberi upah yang sama antara laki-laki dan perempuan, dan lain-lain [4].
  • Mendukung aktivitas keagamaan karyawan, terkait libur perayaan hari raya, tunjangan hari raya, mendukung aktivitas ibadah.
  • Memperlakukan karyawan dengan latar belakang ras dan budaya yang berbeda secara setara.

Image by Gerd Altmann from Pixabay 
Image by Gerd Altmann from Pixabay 

Variabel Individu Lain

Selain keragaman individu, terdapat juga variabel-variabel lain dari individu yang menentukan sikap dan kinerjanya dalam bekerja sehari-hari di tempat kerja [2], yaitu:

Pertama, sikap individu. Sikap individu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor manajemen seperti rancangan kerja, tipe manajer [5], kebijakan perusahaan, teknologi yang digunakan, serta gaji dan tunjangan tambahan. Manajemen dapat mengelola faktor-faktor ini untuk mendorong sikap positif dan profesionalisme karyawan, dengan cara melahirkan kebijakan yang tepat/jeli sesuai dengan sikap masing-masing individu/kelompok di tempat kerja.

Kedua, persepsi individu [2], terbentuk melalui pemahaman anggota terhadap sistem imbalan, gaya kepemimpinan, dan alur kerja yang ada dalam organisasi. Persepsi ini dapat mempengaruhi perilaku dan sikap karyawan. Manajemen perlu memperhatikan faktor-faktor ini dan menciptakan lingkungan yang mendukung persepsi positif.

Ketiga, kepribadian individu, memiliki peran penting dalam perilaku kerja, di mana kepribadian yang baik dapat terus ditingkatkan, sementara kepribadian yang kurang baik dapat diupayakan untuk semakin dikurangi, agar tercapai vibes yang positif dan saling mendukung di tempat kerja. Dengan pemahaman mengenai kepribadian anggota/karyawan, perusahaan dapat mendukung terciptanya budaya baik di tempat kerja, namun dengan cara memahami dan mengerti akan keragaman dan perbedaan kepribadian, tidak dengan cara menggeneralisir.

Selanjutnya, keempat, pembelajaran [2], merupakan aspek penting dalam perkembangan individu (terkait kofnitif, afektif, psikomotorik) [6]. Manajemen dapat merancang lingkungan yang mendukung pembelajaran karyawan melalui pengkondisian klasik, pengkondisian operant, dan pembelajaran sosial.

Terakhir, kelima, penghubungan individu, mengacu pada pemahaman anggota/karyawan dalam mengaitkan perilaku dan hasil dari perilaku tersebut [2]. Manajemen dapat melakukan studi terhadap karyawan untuk memahami keragaman kemampuan, keahlian, dan pola perilaku mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia yang semakin humanis, menyesuaikan dengan kondisi yang ada tersebut.

Image by Tumisu from Pixabay 
Image by Tumisu from Pixabay 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun