Isu kedua adalah agen dinas rahasia. Film ini secara singkat menceritakan agen SVR Rusia dan agen CIA Amerika Serikat.
Beberapa tokoh seperti Dominika, Marta, dan Maxim Volontov berada di pihak SVR Rusia. Sedangkan Nate Nash, Trish Forsyth, dan Jenderal Korchnoi di pihak CIA Amerika Serikat.
Dan isu terakhir adalah pengkhianatan. Banyak ditemukan pengkhiatan pada film tersebut. Seperti pengkhiatan yang dilakukan Konstantin terhadap Dominika karena berselingkuh dengan Sonya.
Kemudian Jenderal Korchnoi yang lahir dan besar di Rusia, namun karena dendam masa lalu terhadap pemerintah negaranya, membuatnya memilih bekerja untuk Amerika Serikat.
Pengkhiatan terakhir yaitu saat Nate Nash yang awalnya sebagai agen di pihak Rusia, namun karena kesalahan yang sengaja dia buat, akhirnya memilih menjadi agen CIA.
Sebagai film 21+, yang hanya boleh ditonton di atas umur 21 tahun, film Red Sparrow (2018) sangat berlebihan dalam menampilkan adegan kekerasan, penyiksaan, bahkan pembunuhan yang sangat sadis.
Namun, adegan seksual yang ditampilkan pada film tersebut justru terlihat sangat kaku karena pembawaan karakter Dominika yang penuh dendam.
Film ini juga tidak terlepas dari kritik pada beberapa adegan yang sering diulang, seperti saat Nate Nash menerima telepon berisi informasi intelijen yang dia tulis di kertas.
Lalu saat Vanya Egorov berjalan memasuki ruangan direktur SVR, serta adegan Dominika yang sering dicium pamannya setiap kali mereka bertemu.
Adegan yang diulang-ulang tersebut menimbulkan kesan yang membosankan. Belum lagi faktor adegan penyiksaan yang sangat sadis dipertontonkan. Serta adegan seksual yang sangat kaku menambah kebosanan penonton.
Terlepas dari itu, film Red Sparrow (2018) adalah film yang menarik, karena memberikan akhir cerita yang tidak bisa ditebak oleh penonton.