Dominika menjadi sparrow, agen wanita SVR yang terkenal karena kecantikannya serta pintar dalam memperoleh informasi melalui seks dan rayuannya.
Setelah keluar dari sana, Dominika ditugaskan ke Budapest untuk mencari tahu nama agen Rusia yang membelot ke Amerika Serikat. Di sana dia bertemu Nate Nash, mantan agen Rusia yang memilih menjadi agen CIA.
Dominika diminta untuk mendekati Nate Nash dan mendapatkan informasi darinya, karena hanya dia yang tahu nama agen Rusia yang membelot tersebut.
Usahanya dalam mencari tahu nama agen Rusia tersebut tidaklah mudah, dia juga harus berpindah-pindah tempat, dari Budapest lalu ke Wina, London, dan kembali lagi ke Moskow.
Baru pada saat dia dirawat di rumah sakit, Jenderal Korchnoi sebagai petinggi intelijen Rusia mengatakan kepadanya, bahwa dia adalah orang yang selama ini Dominika dan Pemerintah Rusia cari.
Pada film itu, Dominika banyak mengalami kekerasan dan penyiksaan akibat pekerjaan berbahaya yang dia lakukan. Karena merasa hanya dimanfaatkan dan menaruh dendam, Dominika pada akhirnya memfitnah pamannya sendiri sebagai agen Rusia yang selama ini dicari.
Nah, setelah memaparkan mengenai cerita dari film Red Sparrow (2018), penulis akan mengulas isu-isu yang ada di dalamnya beserta kritik terhadap film tersebut.
Penulis menemukan tiga isu. Pertama, mengenai seks menyimpang. Stephanie Boucher sebagai Kepala Staf Senator Amerika Serikat memiliki hubungan spesial dengan sesama wanita. Dia adalah Marta, agen SVR.
Walaupun tidak diperlihatkan langsung hubungan seks menyimpang mereka, namun foto-foto mereka di hotel cukup mengindikasikan bahwa mereka memiliki hubungan.
Selain itu, saat mereka bertemu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Budapest, juga mengarahkan jika mereka memiliki hubungan.
Hal itu diketahui oleh Dominika, karena takut dibocorkan yang akan berdampak pada jabatan dan keamanannya, membuat Stephanie Boucher menuruti apa yang Dominika inginkan.