"Padahal enggak," jawab Nada.
"Ya maaf, namanya juga lupa." Aku menyahut.
Di meja makan, kami larut dalam kenikmatan masakan gudeg buatan ibuku yang rasanya enak sekali.
"Kamu kapan ujiannya?" tanya ibuku.
"Besok sudah mulai, Bu." Jawabku.
"Setelah ujian, kita jadi ke Surabaya kan?" lanjut aku bertanya.
"Iya, jadi." Jawab ibuku.
Malam akhirnya datang, kami tidur di tengah malam yang terang. Aku melihat purnama menyinarkan sinarnya menerangi gelapnya malam, tidak seperti hari lalu.
Aku terbangun di pagi hari pukul 06.00. Dengan mata kepalaku, aku melihat lalu lintas pagi itu ramai oleh para pedagang yang mau ke pasar.
Aku berangkat ke kampus dengan sepedaku, seperti hari-hariku sebelumnya. Aku berjanji pada diriku, selama satu minggu ujian akhir semester berlangsung, aku tidak akan keluar rumah sebelum semuanya selesai.
Pagi itu aku berangkat dengan penuh keyakinan bisa mengerjakan soal-soal yang akan membuat kepalaku berputar karena sulitnya.