Mohon tunggu...
Moh Ikhsani
Moh Ikhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pergi ke Kota Pahlawan

12 Juli 2022   23:58 Diperbarui: 11 Oktober 2022   12:57 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: bobo.grid.id

Hari itu ayahku tidak di rumah, dua hari yang lalu dia berangkat ke Riau, perusahaan tempatnya bekerja mengirimnya ke sana untuk segera menyelesaikan pengeboran sumur minyak baru.

Pagi itu aku membantu ibuku yang berada di taman. Menyirami aneka tanaman hiasnya yang menyegarkan mata dan memotong deretan tanaman pucuk merah agar terlihat rapi jika dipandang.

Sebelum sinar mentari menyengat di atas kepala, kami sudah menyelesaikan kegiatan kami di taman pagi itu.

Hari demi hari kujalani hariku seperti biasa, setiap Jumat aku mengantarkan pesanan katering ibuku. Dan setiap Sabtu, bersama dengan adikku jalan-jalan menyusuri kota, menikmati suasana Kota Pelajar di malam hari.

Suatu hari saat kami makan siang, gawaiku berdering dari dalam kamar. Setelah kulihat, ternyata ayahku, dia berpesan akan mengajakku ke rumah nenek di Surabaya setelah ujianku selesai.

Siang hari yang menyebalkan! Saat aku belajar untuk mempersiapkan ujianku, suara-suara burung peliharaan tetanggaku mengganggu konsentrasiku. Begitu terganggunya aku karena burung itu terus bernyanyi tiada henti.

"Lebih baik aku tidur saja, berharap nanti sore burung-burung itu sudah tidak lagi bernyanyi," ucapku dalam hati.

Dua jam aku tidur hingga sore hari. Lalu aku dibangunkan oleh aroma masakan gudeg yang menyebar seisi rumah. Aku melihat ibuku sedang memasak di dapur dengan celemek biru pemberianku dua bulan lalu.

"Sedap sekali aromanya," ujarku kepada ibuku.

"Iya dong, namanya juga gudeg." Balas ibuku.

"Sana mandi dulu, setelah itu baru cicipi," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun