"Memang kenapa, Bu? Ada yang aneh ya?" sambung Claudia.
"Iya, masa kalian gak lihat keanehan sih, kan baru saja dia putus dari pacarnya yang dokter itu. Kok kemarin udah ganti aja sama seorang dosen. Aneh gak?" ucap Jessica sambil mengernyitkan dahi.
"Enggak kok. Ibu aja kali yang terlalu mikirin dia. Biasa aja kali, Bu. Habis putus terus dapat pacar baru," jawab Claudia.
"Iya nih, Ibu. Lagian ngapain sih mikirin dia. Kayak kurang kerjaan aja!" sambung Aurora dengan sedikit kesal.
"Yaudah deh, kan Ibu cuma bertanya aja. Gak ada maksud lain." Ucap Jessica kepada kedua putrinya.
Obrolan mereka berhenti di sebuah SPBU untuk sejenak mengisi bahan bakar dan membeli beberapa snack di toko yang kebetulan juga ada di situ.
"Bu, aku beli ini ya. Boleh ya?" ucap Claudia kepada ibunya ketika melihat ice cream Magnum kesukaannya.
"Boleh, ambil aja. Sekalian ambilkan untuk Aurora," jawab Jessica kepada Claudia.
Jessica dan Aurora mengambil beberapa snack kacang dan roti untuk menemani perjalanan mereka yang masih jauh. Usai belanja dan mengisi bahan bakar, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah orang tua Romeo. Rupanya itu tujuan mereka.
Claudia yang kebetulan bisa menyetir, menggantikan posisi ibunya yang tampaknya sudah lelah usai menyetir selama tiga jam lamanya.
Beberapa jam kemudian, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang terletak sangat jauh dari pusat kota. Beragam jenis pohon besar dan tinggi berada di sekeliling rumah itu. Serta air sungai yang mengalir jernih berhasil membuat Aurora untuk mendekatinya, membasuh mukanya dengan kesegaran air itu.