Dalam cerianya saat saya ajak main, tersimpan kesedihannya karena tidak ada lagi saudara atau induknya yang biasanya menemaninya.
Saya tidak berani menganggap kucing itu milik saya, saya terus berharap agar ia bertemu kembali dengan induk dan saudaranya, kalau ternyata memang masih di sana.
Karena berkali-kali ke kafe itu, saudara dan induknya tidak ada, mungkin dugaan saya tadi benar: diadopsi, yang hitam entah nasibnya seperti apa.
Ini ada pesan juga untuk para adopter kucing, sebisa mungkin adopsilah saudara dan induknya sekalian, karena sampai setahun lebih pun masih akrab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI