Sumber foto: Boom Esport
Indonesia merupakan salah satu negara dengan industri game terbesar di dunia, terutam untuk pasar game mobile atau handphone. Perkembangan game di Indonesia sebenarnya dimulai di tahun 90-an, dimana pada saat itu game yang tersedia masih berbentuk game yang sangat sederhana yang terdapat pada mesin arcade yang jarang ditemukan tetapi hanya tersebar di beberapa tempat perbelanjaan dan tempat hiburan.
Kemudian, pada era tahun 2000-an, perkembangan game di Indonesia semakin pesat dengan terkenalnya beberapa game online yang muncul. Beberapa game online yang terkenal yang muncul pada era itu seperti Ragnarok Online, Nexia, dan GunBound.
Namun, akses terhadap game-game ini masih sangat terbatas karena harus menggunakan modem dial-up yang cukup lambat dimana belum semua orang memiliki modem ini, kalaupun ada orang yang tidak memiliki perangkat itu maka harus pergi ke Warung Internet atau disingkat Warnet, kualitas internet dengan perangkat itu pun cukup lambat yang membuat pengalaman bermain game tidak seperti sekarang.
Setelah itu, perkembangan game terus bertambah pesat secara masif, munculnya game-game seperti Point Blank sejajar dengan berkembangnya kualitas internet dan banyaknya jumlah warnet di Indonesia membuat semakin banyak orang terutama anak muda menghabiskan waktunya bermain game.
Antusiasme masyarakat semakin membeludak saat game online mulai merambah ke smartphone, dimana akses terhadap smartphone memang sangat mudah, setiap orang hampir selalu memiliki smartphone, maka masyarakat bisa memainkan game online kapanpun dan dimanapun.
Beberapa game online di smartphone yang banyak mendapat antusias masyarakat sekarang diantaranya adalah Mobile Legends, Freefire, dan PUBG Mobile. Bahkan, beberapa game tersebut sekarang dimainkan secara kompetitif, maksudnya kini para anak muda membentuk sebuah tim di sebuah game, lalu bertanding dengan tim lainnya untuk memperebutkan juara, fenoomena ini akhirnya membentuk suatu industri yang disebut E-Sports.
Esport merupakan salah satu industri yang semakin berkembang di Indonesia. Esport atau olahraga elektronik merupakan suatu kegiatan yang menggunakan perangkat video game sebagai ajang kompetisi satu sama lain. Individu atau tim nantinya akan saling berkompetisi menggunakan perangkat komputer, konsol game bahkan smartphone.
Kompetisi ini bisa diselenggarakan secara daring maupun luring.Salah satu turnamen kompetitif pertama di Indonesia terjadi di tahun 1989. Pada tahun tersebut, kota surabaya menyelenggarakan turnamen Super Mario Bros yang bertempat di Taman Hiburan Rakyat yang sekarang sudah berubah menjadi Hi-Tech Mall, kala itu nama E-sport sama sekali belum familiar di masyarakat.
Ketika memasuki tahun 2000-an, barulah nama E-sport mulai dikenal dan banyak turnamen game online diselenggarkan, dimana terbentuk Liga Game sebagai kompetisi e-sport resmi di Indonesia, Liga game menyelanggarakan berbagai kompetisi game online seperti StarCraft dan Quake III.
Starcraft adalah salah satu game legendaris dengan bertema strategi, lalu Quake III merupakan salah satu game FPS yang mempunyai kompetisi esport selain Counter Strike yang sangat booming pada saat itu.
Setelah itu, game yang paling terkenal untuk e-sport adalah skena e-sport kompetitif untuk game Dota dan Counter Strike. Kedua game tersebut selalu berkompetisi untuk menjadi game e-sport dengan pemain terbanyak, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Kedua game ini berlatar belakang game yang berbeda, dimana Dota adalah game strategi atau MOBA, sedangkan Counter Strike adalah game FPS yang berbasis tembak menembak, walaupun keduanya sama-sama dimainkan dengan 5 orang pertim atau 10 orang pemain dalam satu pertandingan, tapi keduanya dimainkan dengan jauh berbeda, selain itu juga terdapat skena esport untuk game olahraga seperti FIFA.
Ketika tahun 2008, barulah muncul dirilis game Point Blank, dimana kehadiran game ini benar-benar menggeser pasar esport kala itu dari Dota dan Counter Strike, tak ada satupun warnet yang tidak memainkan Point Blank di komputernya. Industri Esport terus dipegang oleh ketiga game tersebut selama beberapa tahun setelahnya.
Pada 2018, Mobile Legends pun dirilis di smartphone, kerilisan game ini langsung mengubah industri game saat itu, ketika pada awalnya kita harus pergi ke warnet atau harus memiliki komputer untuk bisa memaikan game online secara kompetitif, kini kita bisa memainkan game kompetitif tersebut hanya di perangkat smartphone, Mobile Legends benar-benar meledak di Indonesia, industri E-sport nya pun berkembang dengan sangat pesat, beberapa tim top pun terbentuk dan menjadi idola dari masyarakat, kala itu MSC menjadi turnamen awal yang paling terkenal, lalu setelahnya terbentuk kompetisi resmi untuk region Indonesia yaitu MPL, Mobile Legend benar-benar mendapatkan panggung teratas untuk kompetisi Esport di Indonesia.
Tren kompetisi untuk game mobile makin besar dengan dirilisnya banyak game mobile kala itu, seperti PUBG Mobile, FreeFire, Arena of Valor dan masih banyak lagi. Industri game PC pun tidak mau kalah dengan dihadirkannya salah satu turnamen dengan hadiah terbesar kala itu yaitu GESC Indonesia Minor dengan total hadiah sebesar Rp4 miliar.
Beberapa turnamen Esport terbesar kala itu diantaranya adalah Indonesian Games Championship (IGC), Asian Games 2018, dan SEA Games 2019. Industri esport menjadi ladang untuk mencari uang yang sangat menjanjikan dengan besarnya perputaran uang disana.
Prospek yang sangat menjanjikan ini tidak hanya berada bagi para atlit esportnya, tetapi banyak profesi lain yang mendukung jalannya industri ini seperti caster atau komentator, pedagang merchandise, streamer dan pelaku kreatif audio visual yang membuat industri ini jadi sangat menarik dan mengundang banyak penonton.
Kini, Esport tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang kurang prestisius, melainkan dianggap sebagai industri yang memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan. Esport juga dianggap sebagai industri yang dianggap dapat memberikan dampak positif seperti membuka lahan pekerjaan, meningkatkan kreatifitas, kerja sama tim, dan berfikir dengan cepat karena esport membutuhkan mekanik tingkat tinggi.
Anak muda di Indonesia memiliki antusiasme tinggi terhadap esport. Esport adalah bentuk olahraga yang menggunakan game sebagai medianya dan memiliki kompetisi yang tersebar di seluruh dunia. Industri Esport di Indonesia berkembang secara pesat dalam beberapa tahun terakhir, setelah beberapa dekade sebelumnya sudah tumbuh. Dengan semakin banyaknya turnamen dan kompetisi yang diadakan di seluruh negeri, industri ini terus berkembang. Antusiasme ini tumbuh dengan banyak alasan.
Diantaranya adalah perkembangan teknologi yang semakin tinggi, dan akses terhadapnya pun lebih mudah. Kemudahan ini membuat akses anak muda terhadap game lebih mudah dan nyaman, termasuk akses untuk mengikuti kompetisi yang diadakan secara resmi atau non-resmi.
Selain itu, dukungan dari pemerintah dan perusahaan developer game itu pun sendiri menjadi salah satu faktor penting dari besarnya industri ini dan menambah antusiasme dari anak muda, karena mereka merasa diberi tempat dan fasilitas untuk bermain. Industri esport di Indonesia berkembang dengan pesat karena potensi yang besar dan bertumbuh.
Menurut data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), industri game di Indonesia mencapai Rp 33,5 triliun pada tahun 2020, meningkat 12% dari tahun sebelumnya. Data tersebut menunjukkan bahwa industri game di Industri memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi industri ang penting di masa depan. Pemerintah Indonesia juga telah mulai memberikan dukungan dan perhatian yang lebih besar terhadap industri esports. Pada tahun 2021, pemerintah Indonesia mengadakan turnamen esports nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Acara ini menampilkan kompetisi di beberapa game populer seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan program pelatihan dan pendidikan untuk para pemain esports muda di Indonesia. Misalnya, program pelatihan esports Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenpora dan Pusat Pelatihan Esports Nasional (PPEN). Program ini bertujuan untuk membantu para pemain esports Indonesia mengembangkan keterampilan dan keterampilan profesional mereka. Semakin banyaknya dukungan dan perhatian dari pemerintah dan perusahaan, diharapkan akan semakin memperkuat industri esports di Indonesia dan menciptakan lebih banyak kesempatan untuk anak muda Indonesia.
Selain itu, esports juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia internasional, karena banyak pemain esports Indonesia yang telah berhasil meraih prestasi di kancah internasional. Namun, ada juga beberapa isu yang perlu diperhatikan terkait dengan antusiasme anak muda Indonesia terhadap esports. Salah satunya adalah masalah kesehatan dan kesejahteraan pemain esports. Bermain game dalam waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan, oleh karena itu bermain game harus dibarengi dengan manajemen waktu yang baik.
Antusiasme anak muda terhadap esports di Indonesia juga muncul karena esports dianggap sebagai jalur karir yang menjanjikan. Ada banyak pemain esports Indonesia yang telah berhasil meraih prestasi internasional dan menghasilkan pendapatan yang signifikan dari bermain game. Dalam beberapa kasus, beberapa pemain esports telah diakui sebagai atlet profesional dan menerima dukungan dari sponsor untuk mengembangkan karir mereka. Salah satu atlet yang sekarang sudah memiliki karir sebagai atlet esport professional adalah seorang kawan dari penulis bernama Muhammad Thariq Azzami atau dengan nama panggilan in-game “KeyMine”, ia merupakan atlet esport dari game PUBG Mobile.
Penulis bertemu dengan Thariq dari tim komunitas online PUBGM, dimana saat itu penulis bergabung dengan tim bertama Universe, seorang anggota tim itu membawa Thariq bergabung, disitulah awal Thariq bermain PUBGM secara kompetitif. Jika ditarik mundur jauh dari itu, awal pertama perkenalan Thariq dengan dunia game adalah saat sangat belia, lalu berkenalan dengan dunia game online saat kelas 2 - 3 Sekolah Dasar sekitar tahun 2011/2012. Thariq awalnya bermain game untuk sekedar seru-seruan dan mengisi waktu luang sebagai hiburan, saat memainkan game itu Thariq merasakan ada rasa untuk meraih rank lebih tinggi, lalu ia pun mulai memainkan game dengan serius. Tim Universe pun berganti nama menjadi SCAV, disinilah kami berdua mulai fokus untuk terjun kedalam dunia kompetitif di PUBGM walau dengan tim yang berbeda, Thariq berada di tim utama. Penulis dan Thariq rajin untuk mengikuti berbagai turnamen, dan melakukan latihan rutin setiap harinya. Latihan rutin dilakukan mulai dari jam 7 malam hingga jam 11 malam dengan 3-4 match setiap harinya, setelah itu terdapat sesi evaluasi yang biasa dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan dan memperbaikinya.
Selama di tim SCAV, tidak ada turnamen prestisius yang bisa kami dapatkan, entah tim utama maupun tim kedua, perjalanan kami di SCAV cukup panjang, dengan banyak pertimbangan, satu persatu dari anggota tim ini mulai pergi ke tim yang baru, termasuk Thariq. Setelah keluar dari SCAV, ia bergabung dengan tim komunitas Amigo Esport, tim yang diisi Thariq bernama Amigo Sparta.
Disinilah prestasi Thariq mulai muncul, perlahan ia terbiasa dengan dunia kompetitif PUBG, disini kami masih sering bertemu di sesi latihan bersama dan menyaksikan sendiri bagaimana perkembangan tim ini, walaupun untuk turnamen offline, tim ini belum mendapatkan prestasi juara. Karena satu dan lain hal, tim Amigo Sparta memutuskan untuk keluar dari Amigo Esport dan membentuk tim independen bernama Sparta ID yang hanya diisi oleh empat pemain utama yaitu Thariq, Ryan, Rey dan Dap.
Salah satu turnamen yang mereka ikuti dan menjadi salah satu tonggak kesuksesan mereka adalah ketika mereka mengikuti turnamen Pemuda Pancasila National Championship yang diselenggarakan oleh Raftel Esport dan Pemuda Pancasila. turnamen ini memiliki hadiah yang sangat besar sebanyak Rp 100 juta. Saya masih mengingat beberapa momen-momen yang terjadi di turnamen tersebut, hingga Thariq bersama tim Sparta ID sempat menduduki peringkat tertinggi, walau pada hari terakhir harus berbesar hati di posisi ke-7, tetapi walaupun berada di posisi ke-7, perjalanan Thariq dan tim Sparta ID harus diapresiasi hingga penyelenggara turnamen tersebut yaitu Raftel Esport bersedia untuk mensupport tim mereka, maka sejak itu tim Sparta ID diakuisisi menjadi tim utama dari Raftel Esport. Mereka menjalani banyak turnamen online dan offline, lalu beberapa kali menjuarai turnamen online, walaupun di offline belum mendapatkan hasil yang memuaskan, salah satu turnamen offline dimana Raftel Sparta yang saya ingat adalah turnamen Oxirist Team PUBG Championship III, dimana Raftel Sparta belum membuahkan hasil menjadi juara.
Tetapi pada waktu itu, Thariq bersama Raftel Sparta sudah mendapatkan tempat di skena esport di Industri Esport, setidaknya di kancah Tier 2. Setelah berjuang bersama Raftel Sparta, Thariq memutuskan untuk bergabung ke Tim Everlast X untuk mempersiapkan diri menghadapi turnamen Piala Presiden, dan mereka yang beranggotakan beranggotakan Miray, Flux, dan Barrier. Tim Everlast X berhasil lolos untuk kualifikasi Piala Presiden region Jawa, setelah itu mereka mendapatkan tawaran dari tim BMW88 untuk membawa nama mereka dan mewakili di kancah nasional.
Setelah satu bulan membawa bendera BMW88, kabar bahwa PUBG Mobile Pro League Season 5 Closed Qualifier telah dibuka, dan mereka sibuk mempersiapkan tim untuk menghadapi turnamen itu dengan mencari dan men-trial beberapa player ex-PMPL sebelumnya, disitulah momen CoppinLee bergabung, CoppinLee merupakan salah satu pemain veteran atau pemain lama di kancah Esport PUBGM dimana ia sebelumnya pernah bergabung dengan tim Tier 1 yaitu Victim Sovers dan Onic Esport, ini pun menambah kekuatan bagi Tim BMW88 Esport. Bersama tim ini, Thariq menemukan performa terbaiknya, ia dan tim berhasil mengamankan gelar Runner-Up di PMPL ID Season 5 Qualifier sekaligus membuka jalan mereka menuju panggung PUBG Mobile Pro League Indonesia (PMPL ID) Season 5. Ini merupakan salah satu prestasi yang sangat membanggakan dan merupakan impian seluruh anak muda yang ingin berkarir di esport. Akhirnya, Thariq bersama tim BNW melaksanakan PUBG Mobile Pro League Indonesia Spring 2022, panggung tertinggi di kasta esport PUBG Mobile di Indonesia, mereka melaksanakan liga yang diadakan dari 23 Maret 2022 hingga 10 April 2022. Liga ini terdiri dari 20 tim terbaik di Indonesia.
Dari 3 minggu liga, pada minggu pertama Thariq dan kawan-kawan menduduki peringkat ke-16, lalu saat minggu ke-2 mereka berhasil naik ke posisi ke-9 dan menduduki peringkat ke-17 pada minggu ke-3. Sayang, dengan poin akumulasi dari ketiga minggu tersebut, Thariq dengan tim BNW Esport hanya bisa menduduki posisi ke-18 dari 20 tim partisipan, yang praktis membuat mereka tidak bisa melanjutkan perjuangan ke final stage karena hanya 16 tim yang dapat melaju lebih lanjut ke final stage, ketiga tim yang harus ikut pulang bersama tim BNW Esport adalah tim GPX, DG Esports, dan Dewa United.
Thariq tidak menyerah, mereka tetap mendapat slot untuk kembali berjuang di PUBG Mobile Pro League - Indonesia Fall 2022 yang nantinya akan memperebutkan kembali tiket untuk melaju ke Country Finals dan hanya 16 tim terbaik yang dapat melaju. Thariq dan tim BNW Esport melakukan evaluasi dari turnamen sebelumnya, mereka mencari kesalahan dan memperbaikinya, akhirnya mereka siap menghadapi PUBG Mobile Pro League - Indonesia Fall 2022 dengan persiapan yang lebih matang dari sebelumnya.
PUBG Mobile Pro League - Indonesia Fall 2022 diadakan dengan 3 minggu dari 20 Juli 2022 hingga 7 Agustus 2022. Dengan persiapan yang lebih matang, Thariq dan tim berhasil menduduki peringkat ke-3 pada minggu pertama, dibawah tim Boom Esport dan Alter Ego. Pada minggu ke-2, BNW Esport turun ke peringkat ke-12 dan pada minggu ke-3 meraih posisi yang lebih rendah ke posisi ke-18. Hasil poin akumulasi dari ketiga minggu tersebut membawa Thariq dan tim BNW Esport ke posisi 10 yang membuat mereka berhak melaju ke stage berikutnya yaitu Country Finals Stage.
Final Stage dilakukan dari 26 Agustus 2022 hingga 28 Agustus 2022 secara offline di Baskethall Senayan, Jakarta. Final dilakukan dengan total 18 pertandingan dimana setiap harinya terdapat 6 pertandingan. Sayangnya, Thariq dan tim BNW Esport harus rela untuk menduduki peringkat 15 dari 16 tim partisipan. Setelah turnamen ini selesai, semua tim membenahi dapurnya masing-masing dengan mencari komposisi tim yang lebih baik dengan dibukanya bursa transfer. Thariq mulai memperlihatkan tanda-tanda bahwa ia akan pindah tim, beberapa kali dengan menulis ucapan “Thank You” di story Instagram dan Whatsapp-nya.
Akhirnya pada tanggal 29 Januari 2023, Thariq resmi bergabung dengan Boom Esport, informasi ini dipublish melalui media Instagram dari Boom Esport dan Instagram pribadi milik keymine itu sendiri. Sebelumnya, Boom Esport melepas dua dari pemain utamanya yaitu Bastian “Hexaz” Saragih dan Fajar “Okta” Ramadhan. Thariq bergabung ke Boom Esport bersama satu pemain lain yaitu Teuku “Ponbit” Muhammad Kausar yang memang sebelumnya pernah memperkuat Boom Esport itu sendiri sebelum akhirnya hijrah menuju Alter Ego Limax pada tahun 2022. Dengan bergabungnya Keymine / Thariq dan Ponbit memperkuat roster divisi PUBG Mobile Boom Esports, diharapkan dapat meningkatkan potensi dan performa Boom Esport dalam bermain di berbagai turnamen, terutama musim PMPL 2023 yang terus mendekat makin harinya.
PUBG Mobile Pro League - Indonesia Spring 2023 pun dimulai, Boom Esport bertempur dengan amunisi barunya, Thariq menunjukkan bahwa dengan bergabungnya ia akan membawa perubahan bagi Boom Esport. Turnamen ini dilaksanakan dari 15 Februari 2023 hingga 26 Februari 2023 dengan dibagi menjadi 2 minggu. Pada minggu pertama, Thariq bersama Boom Esports dengan apiknya berhasil menduduk peringkat pertama dari 20 tim, lalu pada minggu kedua mereka menduduki peringkat ke-5. Dengan hasil ini, Thariq dengan tim berhasil keluar sebagai juara dengan 336 poin.. Prestasi ini membuktikan perjuangan panjang dari Thariq yang awalnya berjuang dari pemain amatir hingga berhasil menjuarai turnamen paling bergengsi di Indonesia.
Prestasi ini tak lepas dari perjuangan keras Thariq dari awal ia memutuskan untuk terjun ke dunia kompetitif esports. Dari yang awalnya orang tua Thariq tidak mendukung dan tidak suka Thariq terus bermain game, hingga akhirnya Thariq membuktikan kalau hal yang ia lakukan ini bisa membuahkan prestasi. Thariq bercerita bahwa ia pernah mendapatkan uang sebanyak 1 juta dari hasilnya menjoki, ini merupakan salah satu cara agar ia mendapatkan persetujuan orang tuanya untuk terus berada di dunia esport.
Thariq pun berjuang untuk memiliki device pendukung untuk memaikan PUBG Mobile, karena diketahui bahwa PUBG Mobile membutuhkan spesifikasi yang cukup tinggi. Orang tua dari Thariq tidak semata-mata langsung membelikan device untuk Thariq, tetapi ia menabung sendiri diantaranya dari hasil menjoki rank untuk membeli device yang memadai. Thariq bercerita bahwa ia memang menyukai dunia kompetitif yang membuatnya tetap bertahan ditengah banyak halangan di lingkungan sekitarnya. Perjalanan Thariq dari pemain amatir hinggal pemain professional yang menjuarai Kompetisi nasional bukan tanpa masa-masa sulit, ia bercerita tentang masa-masa dimana ia hampir memutuskan untuk pensiun dan menyerah di dunia kompetitif esport.
Kala itu ia sedang menjalani PKL di SMK-nya, dimana itu merupakan kegiatan wajib dan ia harus bangun pagi untuk melaksanakan PKL dan pulang sore, ini membuatnya hanya bisa latihan dari jam 7 hingga jam 11 malam saja, ia sempat berfikir untuk menyerah karena dengan posisinya yang sudah memiliki device yang memadai, ia masih merasa bahwa dirinya tidak berkembang sama sekali. Momen yang membuatnya semangat kembali adalah ketika ia menjalani turnamen Piala Presiden bersama Everlast X dan Thariq berkata bahwa ini bisa menjadi turnamen terakhirnya jika ia tidak meraih hasil yang memuaskan, tetapi semestea berkata lain dengan hasilnya di Piala Presiden ternyata bisa lolos ke fase Final dan membuat semangat Thariq membara kembali, selama di Everlast X, Thariq berkata bahwa itu merupakan masa-masa terpenting selama karirnya berjuang untuk menuju tier 1. Thariq kini sedang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di Turnamen PUBG Mobile Super League Southeast Asia, dimana dengan status juara nasional membawanya mewakili Indonesia di ajang Asia Tenggara itu.
Thariq berpesan bahwa kesuksesannya ini tidak lepas dari doa dan usaha yang keras dan tekun, tanpa doa dan usaha, ia tak akan bisa mencapai titiknya saat ini. “Banyak latihan, rajin berdoa dan menabung untuk upgrade device yang akan menunjang skill itu sendiri, sisanya serahkan kepada tuhan karena tuhanlah yang mengatur semuanya, semangat!”, itulah pesan Thariq bagi anak muda yang ingin merintis karir sebagai pemain esport profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H