Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menengok Cara Surabaya Turunkan Suhu 2 Derajat dan Memerangi Polusi

2 Agustus 2019   05:54 Diperbarui: 5 Agustus 2019   03:44 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, mereka ini menyiram tanaman itu 1-2 kali kalau musim hujan. Sedangkan jika musim panas, biasanya mereka menyiram tanaman itu 3-4 kali. Mereka pun rutin melakukan pemupukan dengan memberikan kompos yang diolah sendiri.

RTH Turunkan Suhu dan Perangi Polusi

Dampak banyaknya RTH di Kota Pahlawan ini akhirnya dapat dirasakan. Kini, suhu udara di Kota Surabaya semakin turun hingga 2 derajat celcius.

Dalam berbagai kesempatan, Bu Risma menjelaskan bahwa awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya, kondisi kota ini panas dan suhunya di kisaran 30-31 derajat celcius. Namun, kini sudah semakin turun hingga 28-29 derajat celcius.

Wali kota pertama di Kota Surabaya ini juga mengaku akan terus menambah RTH supaya suatu saat nanti, suhu udara di Kota Surabaya bisa mencapai 22 derajat celcius. Tentunya ini tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin untuk dicapai.

Dulu, siapa sangka Kota Surabaya yang dulunya hanya terkenal dengan prostitusinya, kini bisa bertransformasi menjadi kota terbaik di Indonesia jika dilihat dari penghargaan Adipura Kencana.

Inilah kerja nyata dari sebuah organisasi pemerintahan bernama Pemkot Surabaya yang dinahkodai oleh Tri Rismaharini. Kerjanya jelas dan dapat dirasakan oleh warganya.

Terlepas dari itu semua, ruang terbuka hijau ini terbukti ampuh untuk memerangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Karena fungsi utamanya memang untuk menyerap polusi, sehingga polusi udara masih sehat dan tidak membahayakan.  

Hal itu dibuktikan dengan hasil pantauan harian indeks standar pencemar udara (ISPU) yang dimiliki DLH. Hasilnya, nilai ISPU di Surabaya sekitar 40-60. Artinya, masih dalam kisaran baik sampai sedang.

Patokan yang dipakai disesuaikan klasifikasi ISPU. Nilai 0--50 termasuk kondisi baik Nilai 50--100 termasuk kondisi sedang. Sementara itu, nilai 100--300 dikategorikan tidak sehat. Jika nilainya mencapai 500, kondisi udara sudah berbahaya dan tidak layak ditinggali.

Pemantauan ini juga bisa di lihat di layar ISPU di dekat jembatan Jalan Pemuda dan Jalan Ir Soekarno. Dua layar tersebut di-update setiap hari berdasar hasil pantauan di beberapa stasiun pemantau udara. Di antaranya, di Taman Prestasi dan Kelurahan Kebonsari, Jambangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun